Hubungan Antara Kemarahan dan Hipertensi: Fakta atau Mitos?
- Alodokter
Gadget – Kita semua pernah mengalami emosi negatif seperti marah, sedih, atau cemas. Namun, bagaimana jika emosi tersebut terjadi secara berulang dan tidak terkendali? Apakah benar bahwa sering marah-marah dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi? Artikel ini akan membahas hubungan antara emosi negatif dan tekanan darah berdasarkan penelitian ilmiah.
Memahami Tekanan Darah
Tekanan darah diukur dalam dua angka: sistolik dan diastolik. Angka sistolik menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi, sedangkan angka diastolik menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara detak. Tekanan darah normal biasanya sekitar 120/80 mm Hg.
Kemarahan dan Tekanan Darah: Apa Kata Penelitian?
Sebuah studi tahun 2022 menunjukkan bahwa pria dengan hipertensi esensial lebih cenderung mengenali ekspresi marah pada wajah orang lain dibandingkan dengan pria dengan tekanan darah normal. Hal ini menunjukkan bahwa individu dengan hipertensi mungkin memiliki persepsi yang berbeda terhadap emosi negatif di lingkungan sekitar mereka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa sering marah secara langsung menyebabkan hipertensi jangka panjang. Reaksi tubuh terhadap stres dan kemarahan dapat menyebabkan lonjakan sementara dalam tekanan darah, tetapi hubungan sebab-akibat jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.