Penangkapan Ketua Ormas di Depok Berujung Ricuh, Ini Pemicu Awalnya
- Antara
Gadget – Insiden pengeroyokan polisi dan pembakaran tiga mobil dinas di Depok bukan terjadi begitu saja. Semuanya berawal dari konflik lahan di Kampung Baru, Harjamukti, Kecamatan Cimanggis. Saat sebuah perusahaan properti hendak melakukan pemagaran, sekelompok orang yang dipimpin TS—yang diketahui adalah ketua ranting ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya—datang dan menghalangi.
Menurut pernyataan Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras yang dikutip dari tvonenews.com (22/4/2025), TS tidak hanya melakukan intimidasi, tetapi juga melepaskan tembakan sebanyak tiga kali ke arah ekskavator, hingga kaca pecah dan serpihannya melukai kaki operator alat berat tersebut. Aksi tersebut mengakibatkan laporan masuk ke Polres Metro Depok.
TS Tak Kooperatif, Polisi Ambil Langkah Tegas
Bukan hanya kasus pengancaman dan penembakan, TS rupanya juga dilaporkan dalam beberapa perkara lain. Namun, saat dipanggil untuk dimintai keterangan, TS dinilai tidak kooperatif. Ia bahkan berlindung di balik nama besar ormas yang dipimpinnya dan terus mengklaim memiliki hak atas tanah yang disengketakan—klaim yang menurut polisi tidak sah secara hukum.
Melihat sikap tersebut, penyidik akhirnya melakukan penjemputan paksa pada Jumat dini hari (18/4). Tapi proses yang seharusnya berjalan tertib justru memicu kerusuhan. Massa yang diduga simpatisan TS langsung melakukan perlawanan.
Polisi Diserang, Tiga Mobil Dibakar
Saat penjemputan berlangsung di sekitar TPU Pondok Ranggon, situasi memanas. Seorang anggota polisi, Aiptu Yozha Zein, dikeroyok. Ia dipukul balok, bajunya ditarik hingga robek, dan dilempari batu. Ia mengalami luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.