Hati-Hati! Ini Tanda Stroke yang Terlihat di Kaki dan Sering Diabaikan

Hati-Hati! Ini Tanda Stroke yang Terlihat di Kaki dan Sering Diabaikan
Sumber :
  • Siloam Hospital

GadgetStroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Akibatnya, bagian otak yang terdampak kehilangan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.

Rahasia Panjang Umur dan Sehat: 7 Cara Mencegah Strok!

Umumnya, gejala stroke dikenali melalui gangguan bicara, penglihatan, dan kelemahan tubuh bagian atas. Namun, tanda stroke juga bisa terlihat dari kondisi kaki, yang kerap luput dari perhatian. Artikel ini akan mengulas enam gejala stroke yang bisa dikenali melalui kaki serta langkah penanganan pertama yang perlu dilakukan.

Mengapa Kaki Bisa Terpengaruh oleh Stroke?

Stroke memengaruhi sistem saraf pusat yang mengatur seluruh gerakan tubuh, termasuk tungkai dan kaki. Ketika area otak yang mengontrol bagian bawah tubuh terganggu, maka fungsinya pun akan ikut terpengaruh. Studi terhadap lebih dari 475.000 pasien stroke di Australia menunjukkan bahwa tiga dari empat penderita stroke mengalami gangguan pada kaki, mulai dari kelemahan otot hingga deformitas struktural.

1. Neuropati Perifer: Hilangnya Sensasi di Kaki

7 Langkah Mudah untuk Mengurangi Risiko Stroke: Mulailah Hidup Sehat Hari Ini!

Neuropati perifer adalah kondisi di mana penderita stroke mengalami mati rasa atau kesemutan di kaki dan tungkai. Sensasi sentuhan, suhu, bahkan rasa sakit bisa berkurang drastis atau hilang sepenuhnya. Akibatnya, pasien kerap tidak menyadari bila kakinya mengalami cedera atau luka.

Masalah ini dapat berlanjut menjadi komplikasi serius seperti infeksi atau borok, apalagi jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, pengamatan terhadap perubahan sensasi di kaki sangat penting dilakukan setelah stroke.

2. Foot Drop: Kaki Terseret Saat Melangkah

7 Kebiasaan Sehat untuk Mengurangi Risiko Stroke

Salah satu tanda stroke yang cukup mencolok adalah foot drop atau kaki terseret. Hal ini disebabkan oleh kelemahan otot pengangkat kaki, yang membuat bagian depan kaki jatuh saat berjalan. Penderita akan tampak kesulitan mengangkat jari-jari kaki, sehingga kakinya cenderung terseret di permukaan lantai.

Foot drop bukan hanya memperburuk postur tubuh, tetapi juga meningkatkan risiko jatuh, terutama saat berjalan di permukaan tidak rata.

3. Kelumpuhan Spastik dan Deformitas Kaki

Stroke bisa menyebabkan kelumpuhan spastik, yakni kondisi saat otot berkontraksi tanpa disadari dan menyebabkan kaki tertarik ke posisi yang abnormal. Salah satu deformitas yang umum terjadi adalah equinovarus, di mana kaki memutar ke dalam dan membuat sisi luar kaki menjadi tumpuan utama.

Kondisi ini sangat menyulitkan proses berjalan dan berisiko menimbulkan cedera berulang di bagian yang menopang tubuh secara tidak wajar.

4. Kekakuan Sendi Lutut dan Pinggul

Selain otot, stroke juga memengaruhi fleksibilitas sendi, terutama di bagian lutut dan pinggul. Gangguan ini membuat penderita stroke sulit menekuk atau meluruskan kaki secara normal.

Sebagai bentuk kompensasi, pasien sering mengubah cara berjalan, misalnya dengan menyeret kaki atau berjalan setengah melompat. Namun, strategi ini justru dapat memicu masalah baru seperti nyeri sendi, kelelahan otot, hingga gangguan pada tulang belakang.

5. Kapalan, Kalus, dan Tumit Pecah-Pecah

Perubahan pola berjalan pasca stroke membuat tekanan tubuh tidak tersebar secara merata di telapak kaki. Akibatnya, area tertentu akan mengalami beban berlebih, yang memicu kapalan (callus), kalus, bahkan tumit pecah-pecah.

Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, kondisi ini juga bisa menyebabkan luka terbuka yang berisiko terinfeksi. Oleh karena itu, perawatan kaki secara rutin sangat penting dilakukan, termasuk penggunaan alas kaki yang sesuai.

6. Kelainan Bentuk Jari Kaki

Gangguan berjalan jangka panjang pada penderita stroke dapat menyebabkan perubahan bentuk jari-jari kaki, seperti:

  • Jari kaki palu (hammer toe): jari melengkung ke bawah menyerupai palu
  • Jari kaki cakar (claw toe): jari-jari melengkung dan mencengkeram ke bawah
  • Masalah kuku: kuku menebal, tumbuh ke dalam, atau sulit dipotong

Kelainan ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi juga berpotensi memperparah ketidakseimbangan postur tubuh.

Langkah Pertolongan Pertama Saat Stroke Terjadi

Stroke merupakan darurat medis yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. Jika seseorang menunjukkan gejala stroke, jangan menunggu atau mencoba mengobatinya sendiri. Segera hubungi layanan medis darurat.

Cara paling praktis untuk mengenali stroke adalah dengan metode FAST:

F - Face (Wajah):

  • Cek apakah wajah tampak miring atau salah satu sisi mulut menurun.

A - Arms (Lengan):

  • Minta orang tersebut mengangkat kedua tangan. Perhatikan apakah salah satunya turun atau tidak bisa terangkat.

S - Speech (Berbicara):

  • Perhatikan kemampuan bicara. Apakah terdengar jelas atau kacau?

T - Time (Waktu):

  • Jika tiga gejala di atas muncul, waktu adalah kunci. Segera cari pertolongan medis.

Penutup: Deteksi Dini Stroke Bisa Dimulai dari Kaki

Banyak orang tidak menyadari bahwa stroke bisa dikenali dari gejala ringan di kaki. Hilangnya sensasi, kaki terseret, hingga perubahan bentuk jari bisa menjadi sinyal awal kerusakan saraf akibat stroke.

Dengan memahami tanda-tanda tersebut, kita bisa lebih cepat merespons dan mencegah komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa. Konsultasikan setiap perubahan pada kaki, terutama jika diikuti gejala lain seperti bicara kacau atau kelemahan otot, kepada tenaga medis.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget