Alasan Resmi TNI Batal Mutasi 7 Pati, Termasuk Letjen Kunto Arief Wibowo
- Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi ungkap alasan pembatalan mutasi pati TNI. (Foto: Arsip Puspen TNI)
Gadget – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto secara resmi membatalkan rencana mutasi tujuh perwira tinggi TNI. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Letjen Kunto Arief Wibowo, yang semula akan dimutasi dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjadi staf khusus KSAD.
Menurut Brigjen TNI Kristomei Sianturi, pembatalan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. "Ada tugas-tugas penting yang masih harus diselesaikan oleh pejabat saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis. Selain itu, perkembangan situasi juga menjadi faktor penentu.
Kenapa Letjen Kunto Menjadi Sorotan?
Nama Letjen Kunto menjadi pusat perhatian karena beberapa alasan:
1. Durasi Jabatan yang Singkat
Kunto baru menjabat sebagai Pangkogabwilhan I selama empat bulan sejak pelantikannya pada Januari 2025 lalu. Waktu yang relatif singkat untuk sebuah rotasi jabatan, sehingga memunculkan spekulasi di kalangan publik.
2. Posisi Baru yang Dipertanyakan
Mutasi Kunto ke posisi staf khusus KSAD juga menuai kontroversi. Bagaimana mungkin seorang jenderal bintang tiga diberi tanggung jawab yang terlihat kurang strategis? Hal ini memicu berbagai asumsi.
3. Hubungan dengan Try Sutrisno
Sebagai putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, nama Kunto sering dikaitkan dengan isu politik. Terlebih, Try Sutrisno sebelumnya ikut menandatangani delapan poin tuntutan forum purnawirawan TNI, salah satunya soal pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Alasan Resmi dari TNI
TNI menegaskan bahwa pembatalan mutasi ini sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan organisasi. Berikut adalah poin-poin utama dari pernyataan resmi mereka:
- Tour of Duty/Area: Rotasi jabatan dilakukan untuk menjaga profesionalisme dan efektivitas operasional.
- Sidang Wanjakti: Proses mutasi telah melalui mekanisme Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
- Stabilitas Nasional: Keputusan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas serta keamanan nasional di tengah dinamika situasi global.
Meski TNI menyatakan keputusan ini bersifat teknis, banyak pihak menduga ada unsur politik di balik pembatalan ini.
Publik mempertanyakan apakah ini terkait dengan hubungan Kunto dengan ayahnya, Try Sutrisno, yang aktif dalam forum purnawirawan TNI.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi adanya intervensi politik dalam keputusan tersebut.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |