Bikin Merinding! Terungkap Modus Licik Predator Seks Jepara yang Jerat 31 Korban
- Photo by Joglo News
Foto-foto tersebut kemudian digunakan sebagai alat ancaman. Pelaku memaksa korban membuat video mesum sesuai perintahnya. Jika korban menolak, pelaku mengancam akan menyebarkan foto mereka ke teman-teman korban.
"Konten itu digunakan pelaku untuk mengancam korban agar membuat konten-konten sesuai perintah. Saat korban tidak mau, akan diancam disebar. Korban kan anak-anak, takut, jadi mengikuti perintah tersangka," jelas Artanto.
Pelaku juga memiliki beberapa akun WhatsApp dengan nama berbeda untuk meningkatkan tekanan psikologis. Dia menghubungi korban dari nomor lain dan mengaku telah menerima foto dari S, membuat korban yakin bahwa fotonya benar-benar tersebar jika mereka tidak patuh.
Dampak Psikologis Korban
Aksi pelaku ini tidak hanya merusak fisik korban, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam. Salah satu korban bahkan dilaporkan mencoba bunuh diri karena terus-menerus diancam.
"Imbauan pada orang tua supaya ingatkan kembali anak-anaknya. Hati-hati di medsos, cari kawan di medsos, orang tua cek handphone anaknya, adakah pornografi atau hal-hal yang sifatnya emosional," tegas Artanto.