Gelombang Baru COVID-19 di Asia: Waspadai Varian JN.1 dan Turunannya!
- yale medicine
Varian JN.1 merupakan keturunan dari Omicron BA.2.86 (Pirola) dan pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat pada Agustus 2023. Varian ini membawa lebih dari 30 mutasi pada protein spike, yang membuatnya lebih mudah menghindari kekebalan tubuh dibandingkan varian sebelumnya. JN.1 kini telah menyebar ke lebih dari 120 negara dan menjadi varian paling umum di dunia saat ini.
Penelitian menunjukkan JN.1 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian Omicron lain, meski tingkat keparahan penyakitnya tidak meningkat secara signifikan. Turunan JN.1 seperti LF.7 dan NB.1.8 kini menjadi pendorong utama lonjakan kasus di Asia.
Gejala Infeksi Varian JN.1: Apa yang Harus Diwaspadai?
Gejala infeksi COVID-19 varian JN.1 umumnya mirip dengan varian Omicron lain. Gejala yang sering dilaporkan meliputi:
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Batuk ringan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Diare
- Kehilangan penciuman atau perasa
Kasus berat lebih banyak dialami oleh kelompok lansia dan individu dengan penyakit bawaan. Namun, sebagian besar kasus tetap tergolong ringan, terutama pada mereka yang telah divaksinasi lengkap.