Elon Musk Hadirkan Starlink di Tengah Pemadaman Internet Iran
- Istimewa
Internet diblokir saat ketegangan dengan Israel, Elon Musk aktifkan layanan Starlink untuk warga Iran.
Gadget – Pada situasi politik dan teknologi yang memanas, langkah cepat Elon Musk melalui layanan internet satelit Starlink memberikan dampak signifikan.
Ketika pemerintah Iran memutus akses internet nasional sebagai respons terhadap ketegangan dengan Israel, Musk mengambil inisiatif untuk menghidupkan kembali sinyal Starlink di wilayah tersebut. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga alur informasi tetap terbuka bagi masyarakat sipil.
Elon Musk Hadirkan Starlink di Tengah Pemadaman Internet Iran
Sejak awal 2025, Iran diketahui telah membatasi akses internet secara berkala, terutama di tengah eskalasi geopolitik. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi serangan cyber maupun pengumpulan intelijen oleh pihak asing, termasuk Israel.
Namun, pembatasan ini berdampak langsung pada kebebasan informasi rakyat Iran, serta menyulitkan komunikasi dalam situasi darurat.
Starlink Jadi Solusi Darurat Komunikasi
Layanan internet satelit Starlink, yang berbasis pada satelit orbit rendah (LEO), dirancang untuk memberikan akses internet stabil meskipun infrastruktur komunikasi darat terganggu. Di Iran, diperkirakan sekitar 20.000 terminal Starlink telah beredar secara ilegal melalui pasar gelap. Terminal ini menjadi lifeline bagi banyak warga yang tidak bisa mengakses jaringan internet domestik.
Selain itu, fungsi komunikasi dari perangkat ponsel langsung ke satelit juga sudah mulai beroperasi di Iran. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengirim pesan atau data bahkan tanpa menara seluler, sehingga sangat berguna di masa krisis.
Pemerintah Iran sendiri menyatakan bahwa pemadaman internet bersifat sementara dan akan dicabut setelah situasi pulih. Namun, sejumlah analis menilai tindakan ini lebih merupakan upaya kontrol sosial untuk meredam protes publik. Pengamat mencatat bahwa pembatasan serupa pernah terjadi saat unjuk rasa besar terjadi beberapa tahun lalu.
Krisis Energi Memperparah Situasi
Masalah tak hanya datang dari sektor komunikasi. Iran, salah satu negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia, sedang menghadapi krisis energi yang semakin parah. Suhu ekstrem di bawah nol membuat permintaan listrik melonjak, sementara pasokan bahan bakar menipis.
Akibatnya, pemerintah terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Sekolah dan kantor umum pun ditutup di lebih dari separuh provinsi di Iran. Presiden Masoud Pezeshkian bahkan mengimbau warganya untuk mengurangi penggunaan pemanas rumah dan beralih ke pakaian hangat agar konsumsi energi dapat dikurangi.
Iran diketahui menggunakan listrik hingga dua hingga tiga kali lebih besar dibanding negara-negara Eropa. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan dasar masyarakat dengan kapasitas produksi energi nasional.
Langkah Elon Musk mengaktifkan Starlink di Iran bukan hanya sekadar intervensi teknologi, tapi juga simbol perlawanan terhadap sensor digital di tengah konflik geopolitik. Meski masih ilegal di negara tersebut, keberadaan Starlink terus menjadi harapan baru bagi masyarakat sipil yang ingin tetap terhubung dengan dunia luar.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |