Amerika Hantam Jantung Nuklir Iran: Api Konflik Timur Tengah Membara Lebih Panas

Amerika Hantam Jantung Nuklir Iran
Sumber :
  • iranian

Namun, narasi ini dipertanyakan oleh laporan lain. Ada indikasi kuat mengenai korban jiwa dan luka-luka di Iran akibat konflik yang terus memanas ini, termasuk di antara pejabat militer dan ilmuwan nuklir. Realitas di lapangan mungkin jauh lebih suram daripada yang digambarkan oleh Teheran.

DK PBB Setujui Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza, Dunia Sambut Harapan Baru

Badan Energi Atom Iran (AEOI) tak tinggal diam. Melalui pernyataan resmi, AEOI mengutuk keras serangan AS ini, menyebutnya sebagai "tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional." Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa Iran tidak akan mundur dan akan melanjutkan program nuklirnya, meskipun di tengah ancaman. Ini adalah pernyataan yang menantang, menunjukkan bahwa Iran tidak akan menyerah begitu saja di bawah tekanan.

Ancaman balasan dari Iran pun tak kalah mengkhawatirkan. Teheran telah bersumpah akan membalas serangan AS dengan menargetkan aset militer Amerika di kawasan tersebut. Bahkan, ancaman untuk menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran minyak paling vital di dunia, kembali muncul ke permukaan. Jika ini terjadi, dampaknya terhadap pasokan energi global akan sangat parah. Tidak hanya itu, Iran juga menegaskan bahwa seluruh personel militer AS kini sah menjadi target serangan mereka. Situasi ini jelas meningkatkan risiko bagi kehadiran militer AS di Timur Tengah.

Israel Masih Menguasai Gaza Meski Gencatan Senjata Berjalan, Apa yang Terjadi?

Eskalasi Konflik dan Bayangan Harga Minyak Melonjak: Apa Implikasinya?

Masjid di Tepi Barat Dibakar, Tuduhan Apartheid Israel Kembali Menguat

Serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran ini menandai eskalasi yang sangat signifikan dalam konflik yang sudah berlangsung lama antara Iran dan Israel, yang kini secara langsung menyeret Amerika Serikat ke dalamnya. Selama dua minggu terakhir, kita telah menyaksikan saling serang rudal dan drone yang konstan antara kedua belah pihak. Namun, serangan langsung terhadap jantung program nuklir Iran ini membuka babak baru yang jauh lebih berbahaya.

Tingkat kerusakan pasti pada fasilitas nuklir Iran masih menjadi tanda tanya besar. Klaim Presiden Trump tentang Fordow yang "sudah tidak ada lagi" perlu diverifikasi secara independen, namun jika benar, ini akan menjadi pukulan yang sangat telak. Ketidakjelasan ini menambah ketegangan dan membuat sulit untuk memprediksi langkah Iran selanjutnya.

Halaman Selanjutnya
img_title