1 Juta Robot Amazon Kuasai Gudang, Efisiensi Meningkat tapi Pekerja Terancam

Robot Amazon Kuasai Gudang
Sumber :
  • Istimewa

GadgetAmazon kini mengoperasikan lebih dari 1 juta robot di gudang global. Penggunaan robot di gudang meningkatkan efisiensi namun mengurangi kebutuhan pekerja manusia.

Amazon dan Revolusi Penggunaan Robot di Gudang

5 Bahaya Tersembunyi Jika Terlalu Banyak Mengandalkan AI

Amazon terus memimpin revolusi otomatisasi dalam industri logistik dengan mengintegrasikan teknologi robotik secara masif. Saat ini, perusahaan diketahui telah mengoperasikan lebih dari satu juta robot yang tersebar di berbagai gudang di seluruh dunia. Angka ini hampir mendekati jumlah total karyawan manusia Amazon yang mencapai 1,56 juta orang.

Pemanfaatan robot amazon dimulai sejak tahun 2012 ketika Amazon mengakuisisi Kiva Systems seharga 775 juta dolar AS. Sejak saat itu, penggunaan robot di gudang menjadi bagian integral dari strategi operasional perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas distribusi.

Jenis-Jenis Robot di Gudang Amazon

Google Veo 3 Resmi Meluncur: Bikin Video AI Sinematik Cuma Modal Teks, Sekarang di Gemini!

Amazon memiliki sembilan jenis robot yang masing-masing dirancang untuk menjalankan tugas spesifik dalam proses logistik. Mulai dari menyortir barang, mengambil produk dari rak, hingga mengantarkan paket ke titik pengiriman. Dua contoh terbaru adalah robot Vulcan dan Proteus.

Robot Vulcan bertugas mengambil barang dari rak dan menyiapkannya untuk dikemas. Sementara Proteus merupakan robot otonom pertama Amazon yang dapat bergerak bebas di dalam gudang. Dilengkapi sensor canggih, Proteus bisa menghindari rintangan dan mengangkut beban hingga 400 kilogram ke truk logistik.

China vs Amerika: Siapa yang Akan Kuasai Masa Depan AI Global?

Dengan kombinasi sistem robotik dan kecerdasan buatan (AI), Amazon menyatakan bahwa sekitar 75 persen paket diproses dengan bantuan robot pada setidaknya satu tahap pengiriman.

Efisiensi Tinggi, Tapi Dampak pada Tenaga Kerja

Penggunaan robot di gudang membawa peningkatan signifikan dalam produktivitas. Di tahun 2015, seorang karyawan hanya mampu menangani rata-rata 175 paket per tahun. Pada 2024, angka tersebut melonjak menjadi 3.870 paket per karyawan berkat integrasi teknologi robot dan AI.

Namun, perkembangan ini juga berimbas pada jumlah tenaga kerja manusia. Rata-rata jumlah karyawan per fasilitas Amazon turun menjadi 670 orang—terendah dalam 16 tahun terakhir. Hal ini terjadi bersamaan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, termasuk PHK terbesar dalam sejarah Amazon pada Januari 2023 lalu, yaitu lebih dari 18.000 karyawan.

Masa Depan Otomatisasi di Amazon

CEO Amazon, Andy Jassy, dalam memo internal beberapa waktu lalu mengakui bahwa penggunaan AI dan robot akan terus berkembang. Teknologi ini digunakan untuk optimasi inventaris, prediksi permintaan, dan efisiensi operasional.

“Kami menggunakan AI untuk meningkatkan penempatan inventaris, peramalan permintaan, dan efisiensi robot kami,” tulis Jassy. “Seiring peluncuran fitur AI generatif dan agen otomatis, kami akan memerlukan lebih sedikit orang untuk pekerjaan tertentu.”

Dengan tren ini, masa depan industri logistik tampaknya semakin bergantung pada teknologi robotik dan kecerdasan buatan, meskipun tantangan sosial seperti dampak pada lapangan kerja tetap harus dikelola dengan bijaksana.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget