5 Rudal Iran yang Bikin Israel Kewalahan: Dari Zolfaghar hingga Shahed-136
- lifeworks
4. Shahed-136: Drone Kamikaze Penggempur Massal
Salah satu kejutan terbesar dalam serangan Iran ke Israel pada April 2024 adalah penggunaan drone kamikaze Shahed-136 dalam jumlah besar. Meski bukan rudal dalam definisi klasik, drone ini memiliki daya ledak seperti rudal dan menjadi senjata andalan Iran karena biayanya rendah serta bisa diproduksi secara massal.
Strategi Iran adalah menggunakan drone ini bersamaan dengan rudal balistik dan jelajah untuk membanjiri sistem pertahanan Israel. Hasilnya, Iron Dome dan sistem lainnya pun kewalahan.
5. Zelzal dan Raad: Rudal Hizbullah yang Dilepaskan Serentak
Iran telah lama memasok kelompok Hizbullah di Lebanon dengan rudal Zelzal dan Raad. Walau teknologi rudalnya tergolong lebih lama dan kurang presisi, kekuatannya justru terletak pada jumlah. Rudal ini sering digunakan dalam skenario peluncuran massal untuk “memecah fokus” sistem pertahanan Israel.
Dalam skala besar, rudal ini bisa menimbulkan kerusakan luas, terutama jika sistem pertahanan kehabisan interceptor atau lambat merespons gelombang serangan.
Kenapa Sistem Pertahanan Israel Bisa Jebol?
Israel dikenal memiliki salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia. Iron Dome efektif menangkal roket jarak pendek, David’s Sling untuk rudal jarak menengah, dan Arrow untuk ancaman jarak jauh.
Namun, ada celah.
Pertama, sistem-sistem ini hanya mampu menangani jumlah ancaman terbatas dalam waktu bersamaan. Kedua, serangan berlapis menggunakan kombinasi rudal balistik, jelajah, dan drone kamikaze menyulitkan radar untuk membedakan ancaman mana yang paling prioritas. Ketiga, beberapa rudal Iran seperti Khorramshahr dan Shahed-136 dilengkapi dengan manuver akhir atau lintasan rendah, membuat sistem radar Israel kesulitan mengantisipasi.
Bukan Soal Kalah, Tapi Beban Pertahanan Semakin Berat
Meski Israel belum benar-benar kalah dalam arti militer, tekanan dari rudal-rudal Iran sudah cukup untuk mengganggu stabilitas dan memaksa Israel meningkatkan pertahanannya secara drastis. Dalam jangka panjang, penggunaan rudal-rudal ini bisa menjadi game changer jika tidak diantisipasi secara menyeluruh.
Karena itu, pengamat pertahanan pun mulai mewaspadai bahwa perang di masa depan bukan lagi soal jumlah tentara di medan tempur, tetapi seberapa efisien sebuah negara dalam menangkal serangan udara berlapis yang datang tanpa henti.