Negara Non-Arab yang Berani Lawan Israel dan Dukung Palestina Secara Konsisten
- lifehack
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina selama ini identik dengan negara-negara Arab. Namun, ternyata banyak negara di luar kawasan Timur Tengah yang juga secara konsisten menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Negara-negara ini bukan hanya bersuara lantang di forum internasional, tapi juga mengambil tindakan nyata, seperti memutus hubungan diplomatik dengan Israel atau mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Berikut ini adalah deretan negara non-Arab yang selama ini berdiri teguh di belakang Palestina:
1. Indonesia: Dukungan Tanpa Kompromi
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia dikenal sebagai salah satu pendukung paling vokal bagi kemerdekaan Palestina. Komitmen Indonesia tercermin jelas dalam kebijakan luar negerinya. Pemerintah secara tegas menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama negara Palestina belum merdeka.
Sikap ini bukan semata-mata berdasarkan solidaritas keagamaan, melainkan berakar dari UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan. Dukungan terhadap Palestina juga sangat terasa di masyarakat, mulai dari aksi solidaritas, penggalangan dana, hingga pernyataan dukungan dari berbagai organisasi sipil.
2. Turki: Antara Diplomasi dan Aksi Kemanusiaan
Turki memiliki peran strategis dalam konflik Timur Tengah. Meskipun pernah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, Turki tetap menjadi salah satu pendukung Palestina yang cukup aktif. Pemerintah Turki secara terbuka mengkritik kebijakan agresif Israel, terutama terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Tak hanya dalam pernyataan politik, Turki juga rutin mengirim bantuan medis dan logistik ke wilayah Palestina. Dukungan ini menunjukkan bahwa komitmen Turki bukan hanya simbolik, tetapi juga nyata di lapangan.
3. Iran: Dukung Perlawanan, Tolak Israel
Iran mengambil posisi yang sangat keras dalam konflik Palestina-Israel. Sejak Revolusi Islam tahun 1979, Iran memutuskan hubungan total dengan Israel dan menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Iran dikenal mendukung kelompok perlawanan seperti Hamas dan Jihad Islam. Meskipun pendekatannya kontroversial, tak bisa dipungkiri bahwa Iran adalah salah satu negara non-Arab yang paling konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
4. Afrika Selatan: Mengingat Luka Apartheid
Afrika Selatan memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan apartheid, dan pengalaman itu membentuk sikapnya terhadap konflik di Palestina. Banyak tokoh besar Afrika Selatan, termasuk Nelson Mandela, secara terbuka menyamakan nasib rakyat Palestina dengan pengalaman rakyat kulit hitam di Afrika Selatan di masa lalu.
Pemerintah Afrika Selatan secara berkala mengecam kebijakan Israel dan menyebutnya sebagai bentuk kolonialisme dan apartheid modern. Solidaritas ini juga tercermin dalam langkah diplomatik dan suara di PBB.
5. Venezuela: Dukungan Keras dari Amerika Latin
Di bawah kepemimpinan Hugo Chávez dan kini Nicolás Maduro, Venezuela mengambil sikap tegas dalam mendukung Palestina. Venezuela bahkan memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada 2009 sebagai respons atas serangan militer di Gaza.
Dukungan Venezuela terhadap Palestina sering dikaitkan dengan semangat anti-imperialisme dan perlawanan terhadap dominasi Barat. Solidaritas ini tetap kuat hingga kini.
6. Kuba: Setia Sejak Era Fidel Castro
Kuba juga termasuk negara yang secara konsisten mendukung Palestina sejak era Fidel Castro. Negara ini menentang keras pendudukan Israel dan menyuarakan pembelaan terhadap hak-hak rakyat Palestina di forum internasional.
Hingga saat ini, Kuba belum menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, sebagai bentuk penolakan terhadap tindakan penjajahan.
7. Malaysia: Aksi Nyata dan Dukungan Moral
Malaysia adalah negara Asia Tenggara lainnya yang juga konsisten mendukung Palestina. Pemerintah Malaysia secara terbuka mengecam tindakan Israel dan menyerukan solidaritas global untuk rakyat Palestina.
Tak hanya itu, masyarakat Malaysia juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, mulai dari penggalangan dana hingga kampanye solidaritas di media sosial dan forum internasional.
8. Pakistan: Teguh di Jalur Dukungan
Sebagai negara Muslim, Pakistan sudah lama menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Pakistan menolak mengakui Israel hingga Palestina mendapatkan kemerdekaannya.
Di dalam negeri, suara masyarakat sipil Pakistan juga sejalan dengan kebijakan pemerintah. Mereka secara rutin mengadakan demonstrasi, penggalangan dana, dan kegiatan solidaritas untuk Palestina.
9. Bolivia dan Nicaragua: Suara dari Amerika Latin
Selain Venezuela, negara-negara seperti Bolivia dan Nicaragua juga ikut menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Pemerintahan berhaluan kiri di kedua negara ini menjadikan solidaritas terhadap Palestina sebagai bagian dari sikap anti-imperialisme mereka.
Bolivia pernah memutus hubungan diplomatik dengan Israel, sementara Nicaragua aktif dalam menyuarakan hak rakyat Palestina di forum internasional.
Dari Asia, Afrika hingga Amerika Latin, dukungan terhadap Palestina datang dari berbagai penjuru dunia. Negara-negara non-Arab ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina bukan hanya isu regional, tetapi masalah kemanusiaan global. Melalui aksi nyata dan suara diplomatik yang kuat, mereka menjadi sekutu penting dalam perjuangan panjang rakyat Palestina menuju kemerdekaan yang hakiki.