Begini Sejarah Awal Pengembangan Jet Tempur Siluman yang Jarang Diketahui!
- republika
Gadget – Tahukah kamu bahwa konsep jet tempur siluman, yang biasanya hanya kita lihat di film-film perang bernuansa futuristik, ternyata sudah muncul jauh sebelum abad ke-21? Bahkan akarnya bisa dilacak hingga masa Perang Dunia II.
Ide membuat pesawat yang sulit terdeteksi radar pertama kali dicoba oleh Jerman Nazi dengan proyek Horten Ho 229. Ya, walaupun saat itu masih dalam tahap eksperimen dan belum sempat digunakan secara massal karena kalah perang, inilah langkah awal yang kelak menjadi cikal bakal pesawat siluman modern.
Horten Ho 229: Cikal Bakal Teknologi Siluman
Pada tahun 1943, ilmuwan Jerman mulai mengeksplorasi desain pesawat yang minim pantulan gelombang radar. Salah satu proyeknya adalah Horten Ho 229—sebuah pesawat berbentuk sayap tanpa ekor dan dibuat dari bahan kayu lapis.
Gaun desainnya bukan cuma unik, tapi juga punya tujuan strategis: menghindari pendeteksian radar musuh. Meski proyek ini tak sampai terealisasi sepenuhnya karena kekalahan Jerman, ide ini menjadi inspirasi bagi negara lain untuk mengembangkan teknologi serupa.
Amerika Melompat dengan F-117 Nighthawk
Memasuki era 1950-an, Amerika Serikat mulai serius menggarap konsep pesawat tak terlihat radar. Yang paling ikonik adalah F-117 Nighthawk, pesawat tempur segitiga tajam yang dirancang agar sangat rendah terdeteksi.
Menggunakan material penyerap radar dan rancangan aerodinamika yang meminimalkan sinyal refleksi, F-117 mulai aktif pada dekade 1980-an. Pesawat ini mencetak sejarah lewat keberhasilannya melewati sistem pertahanan udara musuh dalam berbagai konflik besar, termasuk Perang Teluk.
F-22 Raptor, Predator Udara Baru di Abad 21
Masuk dekade 1980-an, AS terus melakukan inovasi. Hasilnya adalah F-22 Raptor, salah satu jet siluman paling tangguh di dunia. Pesawat generasi kelima ini merupakan hasil dari program Advanced Tactical Fighter (ATF).
Dengan kemampuan supersonik tanpa afterburner, radar canggih, serta performa manuver tinggi, F-22 diperkenalkan pada 2005 dan sejak saat itu hanya digunakan oleh Angkatan Udara AS. Untuk alasan strategis, Washington tidak menjualnya ke negara lain.
F-35 Lightning II, Jet Tempur Multi Peran Global
Pada 1990-an, AS mengambil langkah lebih jauh lagi melalui program Joint Strike Fighter (JSF). Tujuannya menciptakan jet yang dapat digunakan oleh berbagai angkatan bersenjata. Inilah awal mula lahirnya F-35 Lightning II.
F-35 memiliki tiga varian utama:
- F-35A: Untuk operasional reguler Angkatan Udara.
- F-35B: Memiliki kemampuan STOVL (Short Takeoff and Vertical Landing), cocok digunakan di kapal amfibi atau landasan pendek.
- F-35C: Varian yang didesain khusus untuk lepas landas dan mendarat di kapal induk.
Banyak negara seperti Inggris, Jepang, Australia, dan sekutu NATO lainnya membeli F-35 meskipun proyek ini sempat mengalami keterlambatan produksi dan melampaui anggaran awal.
Rusia Hadir dengan Su-57 Felon
Selain AS, Rusia juga tak mau ketinggalan. Mereka mengembangkan jet tempur siluman sendiri, yaitu Sukhoi Su-57, dikenal di kalangan NATO sebagai “Felon”.
Proses pengembangannya dimulai sejak era 1980-an sebagai jawaban atas F-22 Amerika. Setelah Sukhoi memenangkan tender pada 2002, prototipe perdana terbang pada 2010 dan mulai diproduksi secara massal sejak 2017.
Su-57 adalah pesawat multi fungsi yang mampu menyerang target udara, laut, maupun darat. Ia pertama kali digunakan dalam misi militer Rusia di Suriah pada 2019, menunjukkan kemampuannya di medan tempur sesungguhnya.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |