Dari Perang Dunia hingga Zaman Now, Inilah Sejarah Lengkap Jet Tempur Siluman!

Dari Perang Dunia hingga Zaman Now, Inilah Sejarah Lengkap Jet Tempur Siluman!
Sumber :
  • Wikimedia

Gadget – Pada 22 Agustus 1980 , Harold Brown, Menteri Pertahanan Amerika Serikat saat itu, mengumumkan kepada dunia tentang keberadaan teknologi baru yang disebut "pesawat siluman". Pengumuman ini membuka babak baru dalam sejarah penerbangan militer—era di mana jet tempur dan pembom bisa menyusup ke wilayah musuh tanpa terdeteksi oleh radar.

Mengintip Teknologi Jet Tempur Siluman Generasi 6: Revolusi di Langit Pertempuran Modern!

Namun, teknologi ini bukan muncul begitu saja. Proses panjang sejak Perang Dunia menjadi latar belakang terciptanya pesawat siluman pertama, yang kemudian mengubah strategi militer global secara signifikan.

Eksperimen Awal: Cikal Bakal Teknologi Siluman

Sejak awal abad ke-20, ide untuk menciptakan pesawat yang tidak mudah terlihat oleh musuh telah dicoba.

Perang Dunia I: Material Transparan Gagal Total

Daftar 5 Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia 2025

Pada Perang Dunia I, Jerman mencoba melapisi pesawat dengan material transparan bernama Cellon . Namun, bahan ini justru memantulkan sinar matahari, membuat pesawat lebih mencolok. Eksperimen ini pun gagal total dan dihentikan.

Perang Dunia II: Desain Sayap Terbang

Selama Perang Dunia II, Jerman kembali berinovasi dengan mengembangkan Horten Ho 229 , sebuah pesawat sayap terbang tanpa ekor. Meski tidak dirancang sebagai jet siluman, desainnya yang tidak memiliki permukaan vertikal membuatnya sulit terdeteksi oleh radar Inggris.

8 Negara Gagal Beli Jet Tempur Siluman F‑35: Alasan Amerika Tolak Indonesia dan Negara Lainnya!

Di sisi lain, AS juga mengembangkan prototipe serupa, yakni Northrop YB-49 , yang memiliki jejak radar yang lebih kecil. Namun, proyek ini dibatalkan pada tahun 1949 karena dianggap tidak relevan pada masa itu.

Teori Ilmuwan Rusia: Dasar Teknologi Siluman Modern
Kemajuan nyata dalam teknologi siluman datang pada 1970-an , ketika Denys Overholser, seorang ahli matematika dari Lockheed, menemukan potensi besar dalam makalah ilmiah dari ilmuwan Rusia, Pyotr Ufimtsev .

Kontribusi Pyotr Ufimtsev

Teori Ufimtsev menjelaskan bagaimana gelombang elektromagnetik memantul dari permukaan datar dan dapat dihitung untuk memperkirakan pantulan radar. Berdasarkan teori ini, Overholser mengembangkan program komputer bernama Echo 1 , yang memungkinkan perhitungan jejak radar pesawat dari berbagai sudut dan panjang gelombang.

Karena keterbatasan komputer pada masa itu, Lockheed memilih mendesain pesawat dengan permukaan yang terdiri dari ratusan bidang datar (faceted design) —cikal bakal bentuk aneh dan tajam F-117 Nighthawk . Sementara itu, Northrop mengambil pendekatan berbeda dengan menggunakan kurva kompleks untuk menyebarkan pantulan radar, yang kemudian melahirkan B-2 Spirit .

Dari Prototipe Rahasia hingga Operasi Tempur

Pada 1977 , Lockheed memenangkan kompetisi Experimental Survivable Testbed (XST) dan melanjutkan pengembangan lewat prototipe Have Blue , cikal bakal jet siluman pertama, F-117 Nighthawk . Pesawat ini terbang perdana secara rahasia pada 1981 , namun tidak pernah ditampilkan ke publik hingga 1990 , empat bulan setelah debut tempurnya dalam invasi Panama (1989 ).

Desain F-117, meski efektif, dianggap tidak estetis oleh banyak orang. George Wilson dari Washington Post bahkan berkomentar bahwa "desainnya memang tidak cantik" saat melihat foto pertama yang dirilis Pentagon—sengaja diburamkan demi menjaga kerahasiaan.

Sementara itu, Northrop mengembangkan Tacit Blue , sebuah pesawat aneh yang dijuluki "butter dish with wings", untuk menguji teknologi radar siluman dalam pengintaian. Hasil dari Tacit Blue memperkuat keyakinan bahwa desain B-2 Spirit yang berbentuk sayap terbang akan efektif di lapangan.

Kontroversi Politik dan Revolusi Militer

Pengumuman Harold Brown tentang jet siluman pertama pada 1980 tidak luput dari kontroversi politik. Kritikus menuduh pengumuman tersebut hanya sebagai taktik untuk mengalihkan kritik atas pembatalan proyek B-1 dan meningkatkan citra Presiden Jimmy Carter menjelang pemilu. Bahkan Ronald Reagan, yang akhirnya menang pemilu, awalnya mengecam pengumuman ini. Namun, setelah menjabat, ia justru melanjutkan dan mempercepat pengembangan dua jenis pesawat, B-1 dan B-2 .

Namun, di balik tuduhan-tuduhan itu, militer AS tahu bahwa jet siluman adalah revolusi. Pesawat siluman bisa masuk jauh ke wilayah lawan, menghantam target strategis, dan kembali tanpa terdeteksi.

Dominasi di Medan Tempur

F-117 dan B-2 membuktikan keunggulan mereka di medan perang, termasuk operasi-operasi besar seperti:

  • Invasi Panama (1989)
  • Perang Teluk (1991)
  • Kosovo (1999)
  • Afghanistan dan Irak (2000-an)
  • Operasi Pembunuhan Osama bin Laden (2011)

Di awal 2000-an, generasi baru jet siluman muncul, termasuk F-22 Raptor dan F-35 Lightning II . Mereka memperbaiki kekurangan generasi pertama—lebih cepat, lebih gesit, dan tetap nyaris tak terlihat oleh radar.

Namun dominasi AS tak bertahan selamanya. Pada 2010 , China dan Rusia mulai menerbangkan jet siluman mereka masing-masing, yakni J-20 , J-31 , dan Su-57 . Beberapa analis menyebut bahwa desain J-31 mirip dengan F-35 , memicu dugaan pencurian teknologi. Meski begitu, banyak pakar masih memandang jet siluman buatan AS unggul dalam hal kapabilitas tempur dan teknologi pendukung.

Kesimpulan:

Teknologi jet tempur siluman adalah hasil evolusi panjang dari eksperimen awal hingga inovasi berbasis teori ilmuwan Rusia, Pyotr Ufimtsev. Pesawat siluman seperti F-117 , B-2 , hingga generasi terbaru seperti F-35 telah merevolusi perang udara modern. Meski beberapa negara kini berhasil mengembangkan versi mereka sendiri, dominasi AS dalam teknologi ini masih sulit tertandingi.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget