Teknik Canggih Israel Diduga Hancurkan Program Nuklir Iran
- lifeworks
Infiltrasi Lewat Agen Dalam Negeri
Selain menggunakan teknologi, Israel juga dituduh melakukan infiltrasi langsung ke dalam jaringan internal Iran. Mossad dikabarkan merekrut agen lokal, termasuk dari kalangan industri, militer, bahkan elemen Garda Revolusi Iran.
Para agen ini memiliki peran strategis seperti memberikan informasi real-time, memasang alat pengintai, hingga memfasilitasi pencurian data. Salah satu operasi terbesar terjadi pada 2018, ketika Mossad diklaim berhasil membawa keluar ribuan dokumen rahasia nuklir dari sebuah gudang di Teheran tanpa terdeteksi.
Perang Elektronik dan Gangguan Sinyal
Metode lainnya adalah penggunaan perang elektronik, termasuk teknik GPS spoofing yang memalsukan lokasi dan mengacaukan navigasi sistem militer. Selain itu, ada pula pemblokiran komunikasi antara pusat kendali dan instalasi nuklir.
Teknik seperti ini bisa menyebabkan kesalahan teknis yang tak terduga, bahkan menimbulkan sabotase dari dalam. Dalam banyak kasus, Iran kesulitan melacak sumber gangguan karena sifatnya yang sangat tersembunyi dan canggih.
Operasi Drone: Serangan dari Udara
Israel juga disebut-sebut memanfaatkan drone pengintai dan drone bersenjata dalam berbagai operasi. Drone ini digunakan untuk mengumpulkan informasi, melakukan pemetaan wilayah strategis, dan bahkan menyerang dari jarak jauh.
Contoh nyata terjadi pada awal 2023, ketika sebuah gudang senjata di Isfahan dihantam oleh drone kecil. Serangan tersebut sangat presisi dan menimbulkan kerusakan besar. Iran menduga drone tersebut dikendalikan oleh operator asing dari luar wilayah.
Serangan Psikologis dan Informasi
Selain kekuatan fisik, Israel juga diduga menjalankan operasi psikologis (psy-ops) untuk melemahkan moral dan stabilitas internal Iran. Caranya adalah dengan menyebarkan informasi strategis melalui media Barat, termasuk dokumen yang dibocorkan secara selektif.
Tak jarang pula muncul rumor tentang pengkhianat di kalangan pejabat tinggi Iran, yang akhirnya menimbulkan ketegangan dan paranoia internal. Efek jangka panjangnya, proyek nuklir menjadi lambat akibat perombakan struktur dan kehilangan rasa saling percaya antar elemen penting.
Upaya Sistematis yang Tidak Terlihat
Secara keseluruhan, dugaan sabotase terhadap program nuklir Iran menunjukkan bahwa Israel tidak hanya menggunakan satu cara, tetapi kombinasi dari serangan teknologi, infiltrasi, operasi fisik, hingga propaganda. Tujuan akhirnya adalah mencegah Iran memiliki kemampuan nuklir yang dianggap mengancam keamanan nasional Israel dan stabilitas kawasan.