Kiamat Sudah Dekat? Fenomena Monyet Mati Massal dan Kelelawar Berjatuhan Gegerkan Dunia
- Jesús Martínez/Wildlife Conservation Society
-
Baca Juga :5 Rekomendasi HP Kamera Leica Setajam DSLR di 2025: Ciamik Fotografi Siang atau Malam Bak Profesional!
Australia: Ribuan kelelawar berjatuhan dari pohon karena tidak kuat menahan suhu tinggi. Banyak yang mati saat terpanggang di bawah sinar matahari.
Kanada: Miliaran teritip, kerang, dan biota laut kecil mati mendadak di kolam pasang surut. Suhu panas membuat mereka seperti “dipanggang hidup-hidup”.
- Baca Juga :Link Video Jubir Tambang Morowali dengan WNA China, Durasi 7 Menit 55 Detik Bikin Netizen Penasaran!
Afrika: Penelitian mengungkap populasi tikus kecil mengalami penurunan kesuburan akibat paparan panas ekstrem yang berlangsung terus-menerus.
Fenomena kematian satwa secara massal ini memperlihatkan betapa luasnya dampak gelombang panas di seluruh dunia.
Dampak Ekologis yang Sangat Besar
Menurut para ekolog, kasus semacam ini hanyalah “puncak gunung es”. Kematian satwa liar akibat panas ekstrem sebenarnya jauh lebih banyak dari yang terlaporkan.
Maximilian Kotz, ilmuwan iklim dari Potsdam Institute for Climate Impact Research, menyebut bahwa kawasan tropis menjadi wilayah paling rentan.
“Frekuensi gelombang panas meningkat jauh lebih cepat di wilayah tropis,” ujarnya, dikutip dari The Guardian (20/8/2025).
Riset Kotz bahkan menemukan bahwa populasi burung tropis menurun 25% hingga 38% dalam 70 tahun terakhir akibat gelombang panas yang semakin sering terjadi.