Israel Jadi Nomor 1 Dunia, Amerika dan China Tertinggal Jauh!
- startuphub
Israel, misalnya, sejak lama dikenal dengan ekosistem startup yang kuat. Dukungan pemerintah, kolaborasi universitas, hingga investasi sektor swasta membuat negara ini menjadi “surga” bagi pengembang teknologi canggih.
Hal serupa juga terjadi di Singapura, yang terkenal dengan budaya belajar cepat. Data LinkedIn menunjukkan, pekerja di Singapura 40% lebih rajin mempelajari keterampilan AI dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Pergeseran Peringkat 2024
Jika dibandingkan dengan 2023, enam besar negara dengan konsentrasi talenta AI relatif stabil. Perubahan terjadi di papan tengah: Irlandia naik 4 peringkat ke posisi 7, sementara Korea Selatan turun ke posisi 10.
India memang belum masuk daftar 10 besar, tetapi pertumbuhan mereka sangat agresif. Sejak 2016 hingga 2024, talenta AI di India meningkat 252%. Bahkan dalam setahun terakhir saja, perekrutan pekerja AI melonjak 33,4%.
Tren ini menegaskan bahwa meski belum masuk daftar elite, India sedang menyiapkan diri menjadi salah satu pemain besar AI dunia.
Dampak ke Dunia Kerja Global
Fenomena ini memberi sinyal kuat bagi para pekerja di seluruh dunia: keterampilan AI bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Perusahaan mulai memfilter calon karyawan berdasarkan penguasaan AI, dari machine learning, natural language processing, hingga pemanfaatan alat seperti ChatGPT dan GitHub Copilot.
Negara yang gagal beradaptasi berisiko tertinggal, tak hanya dalam inovasi teknologi, tetapi juga dalam daya saing ekonomi global.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |