Figur Iron Man Ahmad Sahroni Tembus Rp400 Juta, Setara Harga Mobil Baru
- lifehack
Fenomena harga tinggi ini ternyata bukan sesuatu yang aneh di kalangan kolektor. Menurut komentar sejumlah warganet dan komunitas pecinta figur, patung berukuran besar dengan skala tertentu memang sering dibanderol sangat mahal. Untuk skala 1:3 atau 1:5 saja, harga bisa mulai dari Rp40 juta hingga menembus ratusan juta rupiah, tergantung detail dan bahan pembuatannya. Apalagi untuk skala 1:1 yang benar-benar menyerupai ukuran manusia, nilai jualnya jelas jauh lebih tinggi.
Artinya, harga yang melekat pada figur milik Sahroni sebenarnya wajar dalam konteks pasar koleksi global. Sejumlah merek internasional memang memproduksi figur edisi terbatas yang hanya bisa dimiliki segelintir orang, sehingga nilainya terus melambung. Tak heran jika koleksi figur sering dianggap sebagai simbol status sosial.
Perbandingan Nilai Koleksi
Jika melihat kisaran harga yang beredar di media, setidaknya ada beberapa kategori nilai figur Iron Man milik Sahroni. Pertama, patung Mark 85 skala 1:1 yang diperkirakan mencapai Rp400 juta. Kedua, patung besar dengan warna merah klasik yang ditaksir antara Rp100 juta hingga Rp170 juta. Ketiga, figur full armor perak yang mencapai Rp235 juta. Terakhir, kategori umum figur besar lain yang nilainya berkisar dari Rp40 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung skala dan tingkat detailnya.
Dengan gambaran tersebut, jelas bahwa koleksi Sahroni berada pada level tertinggi dalam dunia figur koleksi. Bahkan, jika ditotal, nilai semua patung Iron Man yang ia miliki bisa menyentuh miliaran rupiah. Tidak mengherankan bila publik terkesima sekaligus penasaran dengan hobi koleksi sang politisi.
Koleksi yang Jadi Sorotan Publik
Keberadaan patung Iron Man itu kini menjadi perbincangan bukan hanya di kalangan kolektor, tetapi juga masyarakat umum. Banyak yang membandingkan harga figur tersebut dengan barang kebutuhan lain, mulai dari kendaraan hingga rumah sederhana. Bagi sebagian orang, memiliki patung seharga ratusan juta mungkin terkesan berlebihan. Namun bagi kolektor seperti Sahroni, hal itu justru menjadi wujud kecintaan pada karakter fiksi sekaligus kepuasan pribadi.
Di sisi lain, sorotan ini juga menunjukkan bagaimana budaya populer—terutama karakter Marvel—sudah begitu melekat di berbagai kalangan. Figur Iron Man bukan hanya sekadar mainan, melainkan karya seni dengan nilai estetika dan komersial yang tinggi. Itulah sebabnya pasar koleksi terus berkembang, meski dengan harga yang terbilang fantastis.