Wajib Tahu! Ini Cara Ampuh Atasi Efek Buruk Gas Air Mata dengan Cepat
- Halodoc
Gadget – Gas air mata sering digunakan sebagai alat pengendalian kerusuhan dalam demonstrasi atau situasi tidak kondusif. Senjata kimia ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada tubuh manusia, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis darurat seperti gagal napas. Menurut Science Notes, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan gas air mata meliputi kloroasetofenon (CN), klorobenzilidenemalononitril (CS), kloropikrin (PS), serta senyawa lain seperti bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).
Dampak paparan gas air mata sangat tergantung pada dosis, durasi, dan kondisi korban. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menangani paparan gas ini dengan benar.
Gejala Akibat Paparan Gas Air Mata
Setelah terpapar gas air mata, korban biasanya akan langsung merasakan gejala-gejala berikut dalam waktu 20 detik hingga 1 menit:
Perih di mata, sensitivitas terhadap cahaya, keluarnya air mata secara berlebih, dan mata merah bengkak.
Hidung meler, batuk-batuk, sesak napas, mual, disorientasi, dan kemarahan intens.
Selain itu, dampak lebih parah bisa terjadi seperti:
- Gangguan pernapasan: Dada terasa berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, mengi, dan sesak napas akut.
- Kondisi kronis: Pada kasus tertentu, terutama bagi penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), risiko gagal napas meningkat signifikan.
Dalam jangka panjang, paparan gas air mata dapat menyebabkan efek fatal seperti katarak, glaukoma, buta, gagal pernapasan, dan bahkan luka bakar kimia pada mata, kulit, dan paru-paru.
Langkah-Langkah Penanganan Paparan Gas Air Mata
1. Hindari Panik dan Jauhi Sumber Gas
Saat gas air mata dilepaskan, segera menjauh dari sumber gas dan cari udara segar. Jangan menyentuh wadah logam yang menyemburkan gas karena wadah tersebut dapat memanas. Tabung gas juga tidak boleh diangkat karena dapat meledak dan menyebabkan cidera. Tetap tenang agar tidak memicu kepanikan massal.
2. Gunakan Alat Perlindungan
- Masker gas: Pertahanan terbaik adalah masker gas. Namun, jika tidak tersedia, Anda dapat menggunakan kain basah yang direndam dalam larutan lemah seperti air perasan lemon, susu, atau cuka sari apel untuk membantu menetralkan bahan aktif dalam gas.
- Kacamata renang: Untuk melindungi mata dari kontak langsung dengan gas, gunakan kacamata renang. Hindari penggunaan kontak lens karena dapat memperburuk efek iritasi. Jika sudah terlanjur menggunakan kontak lens, segera keluarkan untuk menghindari komplikasi.