Kenali Bahaya Gas Air Mata: Dari Mata Berair hingga Gagal Pernapasan!
- kimia.mipa.unej
Gadget – Beberapa hari terakhir, layar ponsel dan televisi dipenuhi dengan adegan asap putih tebal di antara bentrokan massa demonstran dan aparat kepolisian. Asap tersebut berasal dari tembakan gas air mata yang digunakan oleh aparat untuk mengendalikan massa huru-hara. Meski demikian, banyak demonstran tampak tidak gentar dan terus maju meskipun asap belum sepenuhnya hilang.
Gas air mata adalah senyawa kimia yang dirancang untuk melumpuhkan sementara orang-orang melalui efek iritatifnya terhadap kulit, mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru. Namun, penting untuk memahami bahwa efek gas ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga dapat menyebabkan konsekuensi serius jika paparan berlangsung lama atau dosisnya tinggi.
Efek Normal Gas Air Mata
Setelah terpapar gas air mata, efek iritatif biasanya muncul dalam hitungan detik. Beberapa gejala umum yang dapat dialami meliputi:
- Mata menjadi perih, berair, dan pandangan menjadi kabur.
- Kulit terasa seperti terbakar atau gatal, terutama di area yang terkena langsung.
- Jika masuk ke paru-paru, efek seperti sesak dada, batuk-batuk, sesak napas, dan rasa tercekik dapat dirasakan.
Namun, efek tersebut biasanya bersifat sementara. "Efek gas air mata hanya bertahan sekitar 15-30 menit setelah orang itu menjauh dari sumber asap dan membersihkan diri," bunyi keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Untuk meredakan efek gas air mata, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
- Membasuh mata dengan air bersih secara perlahan.
- Membersihkan kaca mata atau lensa kontak jika menggunakan.
- Mandi dengan air dan sabun untuk menghilangkan residu bahan kimia.
- Mengganti pakaian yang terkena gas dengan pakaian bersih.
Efek Parah Gas Air Mata
Meskipun efek gas air mata umumnya bersifat sementara, paparan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan efek parah yang membahayakan kesehatan, bahkan nyawa. Berikut beberapa kondisi serius yang dapat terjadi:
- Kebutaan: Paparan gas air mata dalam waktu lama atau dosis tinggi dapat merusak retina atau saraf optik, menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
- Glaukoma: Kondisi mata ini dapat berkembang akibat kerusakan pada saraf optik, yang dapat mengarah pada kebutaan.
- Masalah Pernapasan: Efek sesak napas dapat memperparah kondisi seperti asma atau bronkitis kronis. Dalam kasus ekstrem, gagal pernapasan dapat terjadi, menyebabkan kematian.
- Luka Bakar pada Kulit dan Paru-Paru: Komponen kimia gas air mata dapat menyebabkan luka bakar serius pada kulit atau saluran pernapasan jika paparan terjadi dalam ruang tertutup.