Beda TNI dan Brimob: Sama-Sama Bersenjata, Tapi Tugasnya Berbeda
- lifeworks
Ketika berbicara tentang keamanan dan pertahanan Indonesia, masyarakat sering kali mendengar dua nama besar, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Brigade Mobil (Brimob) Polri. Keduanya memang sama-sama identik dengan seragam, senjata, serta disiplin yang tinggi. Namun, meskipun terlihat mirip, TNI dan Brimob sejatinya memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi kedudukan, tugas, maupun ruang lingkup operasinya.
Perbedaan ini penting dipahami, sebab masyarakat kerap kali menyamakan keduanya. Padahal, memahami peran masing-masing justru akan menambah wawasan kita mengenai bagaimana sistem keamanan dan pertahanan di Indonesia berjalan. Mari kita bahas lebih detail.
Institusi dan Kedudukan
Pertama, mari kita mulai dari posisi institusional. TNI adalah bagian dari angkatan bersenjata Republik Indonesia yang berada langsung di bawah naungan Kementerian Pertahanan. Artinya, TNI memang diposisikan sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi rakyat dari ancaman militer maupun non-militer.
Sementara itu, Brimob merupakan satuan khusus yang berada di tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Dengan demikian, Brimob lebih fokus pada urusan keamanan dalam negeri. Keberadaannya dibutuhkan untuk menghadapi gangguan keamanan berskala besar yang tidak bisa ditangani oleh polisi biasa.
Fungsi dan Tugas
Selanjutnya, perbedaan keduanya terlihat jelas dalam hal fungsi dan tugas. TNI bertugas menjaga pertahanan negara dari segala ancaman, baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Dalam menjalankan misinya, TNI melakukan operasi militer, baik operasi perang maupun operasi selain perang, seperti membantu penanggulangan bencana, mendukung pengamanan nasional, hingga berpartisipasi dalam misi perdamaian internasional.
Untuk mendukung peran tersebut, TNI terbagi ke dalam tiga matra utama. Ada TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas di daratan, TNI Angkatan Laut (AL) yang menjaga perairan, dan TNI Angkatan Udara (AU) yang bertanggung jawab di wilayah udara. Ketiganya saling melengkapi untuk memastikan pertahanan negara berjalan optimal.
Berbeda dengan TNI, Brimob memiliki tugas utama mengatasi kejahatan dengan intensitas tinggi. Contohnya adalah terorisme, kerusuhan massal, penyanderaan, hingga aksi sabotase. Selain itu, Brimob juga berperan penting dalam menangani konflik bersenjata skala kecil yang terjadi di dalam negeri. Dalam kondisi darurat, Brimob sering diturunkan untuk membantu kepolisian reguler dalam mengendalikan massa atau mengatasi situasi genting.