Amerika Siap Meledak! Trump Pastikan Uji Coba Nuklir Jalan Terus
- amerika
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menjadi sorotan dunia setelah menegaskan rencana pemerintahannya untuk melakukan uji coba senjata nuklir. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Sputnik pada Sabtu (1/11/2025), Trump menegaskan bahwa keputusan itu diambil dengan penuh pertimbangan dan ia “tahu apa yang harus dilakukan”.
Trump menyampaikan bahwa AS akan segera melaksanakan beberapa kali uji coba senjata nuklir. “Anda akan segera mengetahuinya. Kami akan melakukan beberapa kali uji coba,” ujarnya dengan nada tegas di hadapan awak media.
Pernyataan ini langsung memicu beragam reaksi, baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional. Pasalnya, langkah tersebut dianggap berpotensi meningkatkan ketegangan global, terutama di tengah situasi geopolitik yang sedang tidak stabil. Namun, Trump tetap berpegang pada pendiriannya dan menegaskan bahwa langkah tersebut adalah respons terhadap tindakan negara lain yang lebih dulu melakukan hal serupa.
“Negara-negara lain melakukannya. Jika mereka akan melakukannya, kami pun akan melakukannya. Saya tahu persis apa yang kami lakukan dan di mana kami melakukannya,” tegasnya.
Pernyataan itu muncul tak lama setelah Rusia mengumumkan keberhasilan uji dua sistem senjata canggih bertenaga nuklir, yaitu rudal Burevestnik dan drone torpedo Poseidon. Walau Rusia menegaskan bahwa kedua senjata tersebut tidak menggunakan hulu ledak nuklir, Washington tampaknya menilai hal itu sebagai langkah provokatif yang perlu diimbangi.
Rencana Uji Coba di Bawah Tanah
Trump mengungkapkan bahwa AS akan melakukan uji coba nuklir di bawah tanah dengan ledakan berskala kecil. Tujuannya disebut untuk memastikan kesiapan sistem pertahanan negara dan menjaga keunggulan teknologi militer Amerika di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Beberapa analis menilai, langkah ini merupakan bagian dari strategi politik Trump menjelang masa kampanye pemilihan presiden berikutnya. Dengan menampilkan citra tegas terhadap isu pertahanan, Trump berupaya memperkuat basis pendukungnya yang selama ini mengutamakan keamanan nasional dan supremasi militer AS.
Namun, di sisi lain, langkah ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Reaksi Dunia dan PBB