Blak-blakan! Pelatih Irak Sendiri Ungkap Titik Lemah Timnya: Timnas Indonesia Bisa Ambil Keuntungan Lewat...
- PSSI
Gadget – Timnas Indonesia akan menghadapi dua lawan berat di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Arab Saudi dan Irak. Meski Garuda punya rekor buruk melawan Irak, peluang kejutan tetap terbuka.
Dalam dua tahun terakhir, Singa Mesopotamia sukses menaklukkan Indonesia tiga kali dengan skor telak: Garuda hanya mampu mencetak dua gol, tapi sudah kebobolan 10 kali. Statistik itu jelas menunjukkan dominasi Irak.
Namun, pelatih asal Irak, Nather Al Khatib, justru mengungkap bahwa tim asuhan Graham Arnold masih punya kelemahan klasik.
Dalam wawancaranya dengan Winwin, ia menyebut ada tiga titik rapuh yang bisa dimanfaatkan Indonesia.
Pertama, tidak adanya bek tengah berkualitas yang benar-benar jadi andalan.
Kedua, sektor bek kanan rapuh dan belum menemukan sosok mumpuni.
Ketiga, koordinasi lini tengah masih bermasalah akibat terlalu banyak eksperimen pemain.
“Irak masih kesulitan menemukan susunan inti yang stabil untuk partai besar,” ujarnya.
Tantangan Berat Garuda
Meski Irak punya celah, jalan Indonesia tidak mudah. Faktor tuan rumah memberi keuntungan besar bagi lawan.
FIFA dan AFC menunjuk Arab Saudi sebagai host putaran keempat, sehingga Garuda harus bermain di kandang rival.
Selain itu, jadwal pertandingan juga tak berpihak. Indonesia akan melawan Arab Saudi pada 8 Oktober 2025, lalu hanya berselang tiga hari menghadapi Irak pada 11 Oktober 2025.
Sebaliknya, Irak mendapat waktu istirahat lebih panjang, bahkan Liga Irak dihentikan sejak 29 September untuk memberi ruang pemusatan latihan.
Indonesia juga menghadapi kendala persiapan.
Pemain-pemain yang berbasis di Eropa baru bisa bergabung di Arab Saudi pada 6 Oktober, praktis tanpa TC penuh.
Situasi ini makin sulit dengan penunjukan wasit asal Kuwait, negara yang masih satu konfederasi (WAFF) dengan Arab Saudi dan Irak.
Asa Tetap Terbuka
Patrick Kluivert dituntut meracik strategi cerdas untuk mengatasi kondisi tersebut.
Rotasi pemain, fokus tinggi, dan efisiensi permainan akan jadi kunci.
Jika mampu memanfaatkan kelemahan Irak, Garuda tetap bisa mencuri poin penting.
Perjalanan menuju Piala Dunia 2026 memang berat, tapi kesempatan emas masih terbuka.