Baru Mau Kick-off, Timnas Indonesia Sudah Diterpa 3 Masalah Serius
- Timnas Indonesia
Gadget – Hitungan hari menuju laga perdana Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, fokus skuad Garuda justru terusik oleh tiga masalah nonteknis. Pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, tim asuhan Patrick Kluivert akan menantang tuan rumah Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Bersama Arab Saudi dan Irak di Grup B, misi Marselino Ferdinan dkk hanya satu: merebut tiket otomatis menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Namun sebelum membahas strategi di lapangan, ada tiga persoalan yang sempat bikin konsentrasi Garuda buyar.
Masalah pertama soal jadwal pertandingan. Awalnya AFC sempat mempertimbangkan laga digelar di tempat netral, sebelum akhirnya Arab Saudi ditetapkan sebagai tuan rumah. Hal ini membuat PSSI melayangkan protes karena jadwal terlalu mepet dengan kedatangan pemain diaspora dari Eropa. “Tentu banyak pemain juga yang baru bisa mendarat tanggal 6 Oktober. Jadi praktis hanya punya satu kali latihan sebelum bertanding,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir (16/9/2025).
Hasil lobi intens akhirnya membuahkan perubahan. Kick-off laga kedua kontra Irak dimundurkan dari pukul 18.00 menjadi 22.30 waktu setempat, memberi waktu pemulihan lebih panjang bagi para pemain. “Kami melobi selama beberapa hari dan Alhamdulillah AFC merespons dengan baik,” tambah Erick (24/9/2025).
Masalah kedua datang dari pemilihan perangkat pertandingan. Laga melawan Arab Saudi dipimpin wasit asal Kuwait, Ahmed Al-Ali, bersama lima asistennya. Padahal, PSSI sebelumnya meminta agar wasit asal Timur Tengah tidak ditugaskan demi menjaga netralitas. Sementara laga melawan Irak akan dipimpin wasit asal China, Ma Ning, yang sempat menuai sorotan karena memberi tiga penalti untuk Qatar di final Piala Asia 2023.
Masalah ketiga menyangkut kuota suporter. Erick Thohir mengungkapkan bahwa alokasi tiket untuk pendukung Indonesia sangat terbatas, hanya 8 persen dari kapasitas stadion. Artinya, hanya sekitar 4.988 kursi dari total 62.354 yang bisa ditempati suporter Garuda. “Padahal kita tahu, kalau main di Arab Saudi, jumlah WNI di sana cukup besar dan bisa memberi dukungan langsung yang luar biasa,” ujar Erick.
