Tangan Kanan Erick Bongkar Ulah Arab Saudi, Timnas Indonesia Sengaja Dibuat Tak Nyaman!

Bus Timnas Indonesia
Sumber :
  • Timnas Indonesia

GadgetPSSI kembali mempertanyakan sikap Arab Saudi yang dinilai terus memainkan faktor nonteknis dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sebagai tuan rumah Grup B yang juga diisi oleh Timnas Indonesia dan Irak, Arab Saudi disebut semakin semena-mena dalam mengatur berbagai hal, mulai dari lokasi hotel hingga pembatasan suporter.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Salah satu orang terdekat Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yakni Arya Sinulingga, menilai ulah tuan rumah sudah keterlaluan. Ia bahkan menyebut jarak hotel yang mencapai 40 kilometer dari stadion bukanlah masalah besar dibanding perlakuan lain yang jauh lebih merugikan.

“Masalah hotel tidak ada apa-apanya dibanding hal-hal nonteknis yang dilakukan Arab Saudi selama ini,” ujar Arya dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (7/10/2025).

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurut Arya, hotel Timnas Indonesia dipilih sendiri oleh PSSI karena menolak penginapan yang disediakan panitia. Walau jaraknya cukup jauh dari Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, ia menegaskan waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit.

“Kita cari sendiri hotelnya. Kalau malam jalanan tidak padat, sekitar 45 menit sampai,” jelasnya.

AFC Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Dua Pelanggaran Fatal Terungkap

Jadwal dan Aturan Penonton Dianggap Tidak Adil

Lebih lanjut, Arya menyoroti bagaimana Arab Saudi disebut mengatur jadwal pertandingan dengan cara yang merugikan Timnas Indonesia. Dari hasil undian, skuad Garuda dijadwalkan melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, kemudian menghadapi Irak pada Minggu (12/10/2025). Sementara itu, Arab Saudi mendapat waktu istirahat enam hari penuh sebelum laga terakhir kontra Irak pada Kamis (15/10/2025).

“Dari jadwal saja sudah terlihat tidak adil. Mereka punya waktu istirahat lebih panjang, sedangkan kita harus bermain dua kali dalam jarak singkat,” ucap Arya.

Tak hanya itu, PSSI juga menyoroti keputusan wasit yang berasal dari kawasan Timur Tengah. Hal ini menambah kekhawatiran adanya potensi ketidaknetralan dalam laga krusial tersebut.

“Kalau mereka sampai mengatur hal nonteknis lainnya, ya bisa terjadi. Dari jadwal dan wasit saja sudah bikin tidak nyaman,” tambahnya.

Selain soal jadwal, Arya juga menilai pembatasan jumlah suporter Timnas Indonesia di stadion sebagai bentuk lain dari ketidakadilan. Ia menjelaskan, laga seharusnya berformat netral tanpa konsep kandang-tandang, sehingga pembagian jatah penonton mestinya setara.

“Sampai yang lucu, suporter kita dibatasi hanya delapan persen kapasitas stadion. Mereka menganggap Arab Saudi tuan rumah, padahal seharusnya tidak ada status tuan rumah di fase ini,” tegas Arya.

Lebih ironis lagi, pada laga Indonesia vs Irak, kedua tim justru mendapat jatah penonton 50-50. Artinya, aturan pembagian penonton hanya diterapkan secara sepihak saat menghadapi Arab Saudi.

“Lawan Irak 50-50, tapi lawan Arab Saudi tidak. Nonteknisnya benar-benar mereka atur sesuai kepentingan sendiri,” ungkap Arya.


PSSI Desak AFC Tegakkan Fair Play

Melihat kondisi ini, PSSI mendesak AFC agar lebih tegas dalam memastikan prinsip fair play berjalan di seluruh pertandingan Grup B. Arya menilai, seluruh tim seharusnya diperlakukan setara, tanpa ada keistimewaan untuk tuan rumah.

Menurutnya, Timnas Indonesia hanya ingin fokus bertanding di lapangan, bukan terganggu hal-hal nonteknis seperti logistik, jarak hotel, atau aturan penonton yang tidak masuk akal.

“Kita sudah berusaha profesional, mencari solusi sendiri agar pemain bisa nyaman. Tapi kalau hal-hal nonteknis terus dimainkan, tentu itu mengganggu persiapan tim,” kata Arya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa para pemain tetap menjaga mental dan semangat juang. Mereka bertekad memberikan penampilan terbaik demi membawa pulang poin penting dari Jeddah.


Polemik ini memperlihatkan bahwa Timnas Indonesia tak hanya berhadapan dengan kekuatan lawan di lapangan, tetapi juga berbagai kendala di luar teknis yang berpotensi memengaruhi hasil akhir.

Namun di balik situasi itu, dukungan publik terhadap skuad Garuda tetap tinggi. PSSI berharap seluruh pemain mampu menjaga fokus dan menunjukkan performa terbaik di dua laga penting kontra Arab Saudi dan Irak demi menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget