Peluang Timnas Indonesia Menang Lawan Arab Saudi Hanya 50%, Kunci Utama Ada di Taktik Kluivert
- Timnas Indonesia
Gadget – Prediksi laga panas antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai memanas di media sosial. Publik, pengamat, hingga media asing ikut menakar peluang Garuda mencuri poin di Jeddah.
Laga ini akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) malam waktu setempat. Satu sosok yang menarik perhatian adalah Patrick Kluivert, pelatih anyar Timnas Indonesia yang kini diuji dalam duel berat kontra The Green Falcons.
Salah satu pengamat sepak bola tanah air, Bung Binder, turut memberi pandangan jujur soal peluang Indonesia di laga tersebut. Melalui kanal YouTube Bola Bung Binder, ia menilai ada beberapa faktor krusial yang bisa memengaruhi hasil pertandingan, mulai dari wasit hingga pengalaman pelatih.
Wasit Asal Kuwait Jadi Sorotan
Bung Binder menyoroti keputusan AFC menunjuk Ahmad Al Ali, wasit asal Kuwait, sebagai pemimpin laga Indonesia vs Arab Saudi. Menurutnya, penunjukan wasit dari Timur Tengah bisa menimbulkan bias mengingat Saudi berstatus tuan rumah.
“Arab Saudi diberikan status istimewa sebagai tuan rumah, tentu ini bisa mengganggu peluang Tim Nasional Indonesia,” ujar Binder dikutip dari kanal YouTube-nya (8/10/2025).
PSSI sendiri dikabarkan telah melayangkan protes kepada AFC, namun tidak digubris. Binder menilai, meski wasit dituntut profesional, pengalaman buruk di masa lalu membuat publik Indonesia patut waspada.
Arab Saudi Punya Kekuatan, Tapi Bisa Terlena
Binder juga menegaskan bahwa Arab Saudi memang lawan berat. Tim asuhan Herve Renard itu memiliki materi pemain merata dan pengalaman di level tertinggi Asia. Namun, justru rasa percaya diri berlebihan bisa menjadi bumerang.
“Kepercayaan diri yang terlalu tinggi bisa membuat mereka kehilangan fokus. Nah, ini justru bisa jadi peluang untuk Indonesia,” ungkapnya.
Meski beberapa pemain Arab Saudi sempat berkarier di Eropa, mayoritas skuadnya tetap berasal dari Liga domestik Arab Saudi, yang dinilainya tidak lebih unggul dibanding pemain Indonesia yang tersebar di Eropa.
Binder menyebut, “Liga Arab memang banyak pemain bintang Eropa, tapi sebagian besar hanya jadi pemanis di bangku cadangan.”