Coach Justin Bongkar Kesalahan Fatal Patrick Kluivert yang Sama Seperti Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Kena Imbasnya
- YT/Justinus Lhaksana
Justin menilai minimnya koordinasi dan mobilitas di lini tengah menjadi penyebab utama Indonesia kehilangan momentum setelah unggul lebih dulu.
Kesalahan Berulang: Dari Shin ke Kluivert
Bagi Coach Justin, apa yang dilakukan Kluivert bukan hal baru. Ia mengaku pernah mengkritik Shin Tae-yong karena keputusan serupa. Saat itu, Thom Haye juga dicadangkan dan baru dimainkan setelah Indonesia tertinggal dari China—dan justru mencetak gol setelah masuk.
“Dulu gue kritik keras Shin Tae-yong karena hal itu. Sekarang Kluivert ngulangin hal sama. Ini blunder besar. Setelah enam pertandingan, harusnya dia udah tahu kualitas pemain kayak Thom. Mau dia nggak kuat 90 menit, nggak masalah. Tapi tetap harus main dari awal,” tutup Justin.
Pernyataan Coach Justin ini langsung jadi sorotan publik karena menyinggung dua pelatih top yang sama-sama pernah menangani Timnas Indonesia. Banyak penggemar sepak bola menilai kritik tersebut masuk akal, mengingat peran Thom Haye memang krusial sebagai pengatur irama permainan.
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia masih terpuruk di dasar klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Harapan untuk lolos ke ronde selanjutnya kian berat, apalagi lawan berikutnya adalah Irak, yang tengah on fire usai menang besar atas China.
Beberapa analis menilai Kluivert perlu berani bereksperimen dengan komposisi lini tengah, termasuk memberikan porsi bermain lebih banyak kepada pemain kreatif seperti Thom Haye dan Marselino Ferdinand.
Selain itu, peran Kevin Diks dan Jordi Amat di lini belakang juga perlu dimaksimalkan agar tidak mudah kehilangan konsentrasi saat menghadapi tekanan. Meski performa menyerang cukup baik dengan dua gol yang dicetak, kedisiplinan taktik dan efisiensi bertahan masih jadi pekerjaan rumah utama bagi skuad Garuda.
Kritik dari Coach Justin bukan tanpa alasan. Dengan skuad bertabur nama besar dan dukungan publik yang tinggi, Timnas Indonesia seharusnya bisa tampil lebih kompak.
Keputusan mencadangkan pemain seperti Thom Haye, yang sudah terbukti jadi pengatur tempo efektif, justru membuat keseimbangan tim terganggu. Jika Patrick Kluivert tak segera belajar dari kesalahan Shin Tae-yong, hasil serupa bisa terus terulang di laga-laga berikutnya.
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
    