3 Pemain Irak yang Bisa Bikin Timnas Indonesia Ketar-Ketir di Laga Hidup-Mati

Timnas Indonesia
Sumber :
  • tvonenews.com

Untuk menghadang perannya, gelandang bertahan seperti Joey Pelupessy atau Marselino Ferdinan harus berani melakukan pressing ketat. Marking individu dan antisipasi umpan antar lini akan sangat penting.

Dibuang Patrick Kluivert, Egy Maulana Vikri Bikin Geger Asia Usai Bawa Dewa United Menang Besar

Jika Iqbal dibiarkan leluasa, tempo permainan akan dikontrol Irak dan membuat Indonesia kesulitan membangun serangan balik.


Dua Jebolan Liga Belanda Siap Dinaturalisasi, PSSI Bisa Dapat Tambahan Amunisi Timnas dari Eks Juara Eropa

3. Frans Putros – Bek Serbaguna dengan Pengalaman di Liga 1

Menariknya, salah satu pemain Irak justru sangat mengenal karakter sepak bola Indonesia, yakni Frans Putros, bek kanan Persib Bandung.

3 Pelatih Kelas Dunia Ditawarkan ke PSSI, Ada Juara Liga Champions Siap Tangani Timnas Indonesia

Bek berusia 32 tahun ini punya gaya bermain agresif dengan kemampuan overlap tajam di sisi kanan. Selain itu, umpan silang dan passing panjangnya kerap menciptakan peluang bagi para penyerang Irak.

Pengalamannya bermain di Liga 1 membuat Putros lebih mudah membaca pola permainan Indonesia. Ia tahu bagaimana pergerakan pemain sayap Garuda, termasuk adaptasi terhadap ritme pressing.

Untuk mengantisipasinya, duet bek sayap seperti Sandy Walsh dan Calvin Verdonk perlu berkomunikasi intensif dengan gelandang bertahan. Koordinasi yang solid bisa memutus serangan Irak dari sisi sayap.

Selain itu, penerapan garis pertahanan tinggi dengan jebakan offside bisa dimanfaatkan untuk mematahkan overlap cepat Putros.


Meski kalah dari Arab Saudi, performa Timnas Indonesia sebenarnya menunjukkan potensi besar. Dua gol Kevin Diks menjadi bukti bahwa Garuda mampu menciptakan peluang berbahaya, bahkan melawan tim kuat Asia.

Namun, menghadapi Irak membutuhkan konsistensi dan disiplin lebih tinggi. Lini pertahanan tidak boleh lengah, sementara lini tengah harus mampu menjaga ritme agar tidak kehilangan kontrol permainan.

Selain faktor teknis, mental juga menjadi kunci. Irak dikenal sering memancing emosi lawan lewat duel fisik. Timnas Indonesia harus tetap fokus dan tidak mudah terpancing.

Hanya juara grup yang akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026, sementara peringkat kedua berhak melaju ke babak berikutnya. Maka, hasil imbang pun masih bisa berarti besar, asalkan skuad Garuda tetap solid dan tidak kehilangan arah permainan.

Dengan strategi yang matang dan disiplin tinggi, bukan mustahil Indonesia bisa menahan atau bahkan mengalahkan Irak. Karena dalam sepak bola, tak ada yang benar-benar mustahil selama 90 menit belum berakhir.

Halaman Selanjutnya
img_title