Kabar Gembira Timnas Indonesia: Lini Depan Irak Tumpul, Maarten Paes Bisa Tenang 90 Menit?

Aymen Hussein
Sumber :
  • AFC

GadgetTimnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert sedang menyiapkan diri menghadapi laga hidup-mati melawan Irak pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi di laga sebelumnya membuat posisi Garuda Merah semakin terjepit di klasemen Grup B.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Saat ini, Indonesia masih tanpa poin di dasar klasemen, sementara Arab Saudi memimpin dengan tiga angka. Kondisi ini membuat Indonesia wajib meraih kemenangan atas Irak jika masih ingin menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.

Namun kabar mengejutkan datang dari kubu lawan. Mantan pemain Timnas Irak, Ahmed Khudair, secara terbuka mengungkapkan bahwa lini depan Irak tengah bermasalah dan belum menunjukkan performa terbaik. Situasi ini bisa menjadi peluang besar bagi pertahanan Indonesia untuk tampil lebih percaya diri di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Radja Nainggolan Akui Menyesal: “Saya Lebih Dihormati Jika Bermain untuk Indonesia”

Irak Dikhawatirkan Krisis Striker Tajam

Curhat ke Media Prancis, Calvin Verdonk Masih Terbayang Luka Gagalnya Timnas Indonesia

Dalam wawancara dengan media lokal Al-Maaloumah, Khudair menilai bahwa saat ini harapan utama Irak di sektor serangan hanya bertumpu pada Mohanad Ali. Ia menyebut, “Kepercayaan harus diberikan kepada Mohanad Ali karena ia dalam kondisi fisik dan teknis terbaiknya, sehingga paling siap untuk tampil di babak play-off dibanding pemain lainnya.”

Meski begitu, Khudair tetap memberikan peringatan keras kepada tim pelatih Irak. Menurutnya, setelah Mohanad Ali dan Aymen Hussein, praktis tidak ada lagi striker muda yang benar-benar siap untuk menjadi pelapis.

“Penyerang seperti Aymen Hussein memang tetap penting, tapi performanya di klub belum memuaskan. Kekhawatiran terbesar justru datang dari minimnya opsi pelapis. Ini bisa jadi masalah besar untuk masa depan lini depan Irak,” ujarnya.


Tiga Penyerang Irak Jadi Sorotan

Irak sejatinya memiliki tiga penyerang utama dalam skuad kualifikasi kali ini: Aymen Hussein, Mohanad Ali, dan Amar Muhsin. Namun, dua nama pertama kini berada dalam sorotan tajam lantaran tampil inkonsisten. Sedangkan Amar Muhsin masih dianggap belum cukup matang untuk menanggung beban sebagai ujung tombak utama.

Kelemahan di lini depan ini menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Patrick Kluivert tentu berharap duet lini belakang seperti Jay Idzes dan Elkan Baggott dapat menjaga area pertahanan tetap solid sepanjang laga. Dengan dukungan Maarten Paes di bawah mistar, peluang Indonesia menjaga gawang tetap aman selama 90 menit bukan hal mustahil.


Kondisi Irak yang tidak stabil di sektor penyerangan membuat Indonesia memiliki celah besar untuk mencuri kemenangan. Apalagi, pertandingan ini digelar di kandang sendiri, dengan dukungan penuh puluhan ribu suporter Merah Putih.

Patrick Kluivert kemungkinan akan kembali menurunkan formasi menyerang cepat yang sempat efektif menghadapi Arab Saudi. Jika Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Thom Haye mampu memaksimalkan peluang, Indonesia bisa saja menorehkan kemenangan penting.

Meski begitu, Kluivert tetap menegaskan bahwa fokus utama adalah menjaga keseimbangan tim. “Kami tahu Irak tim yang kuat, tapi setiap kelemahan harus dimanfaatkan dengan cerdas. Yang terpenting adalah tetap disiplin dan percaya pada rencana permainan,” ujarnya dalam sesi latihan terakhir.


Dengan lini depan Irak yang sedang kehilangan ketajaman, peluang Indonesia menjaga gawang tetap bersih selama 90 menit terbuka lebar. Maarten Paes yang tampil gemilang melawan Arab Saudi diharapkan bisa mempertahankan performa stabilnya.

Jika barisan belakang tetap fokus dan komunikasi antar lini berjalan baik, Garuda bisa memanfaatkan situasi ini untuk mengambil alih kendali permainan. Dukungan publik GBK dan kondisi mental positif setelah kabar dari kubu Irak bisa menjadi dorongan moral yang sangat berarti.

Pertandingan melawan Irak bukan sekadar laga penentuan di kualifikasi, tetapi juga ujian seberapa jauh mental dan strategi Patrick Kluivert bisa membawa Indonesia menembus batas. Dan dengan kabar bahwa lawan sedang kehilangan tajinya, peluang Garuda mencuri sejarah semakin nyata.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget