Patrick Kluivert Bikin Fans Timnas Kecewa, Tak Ikut Sapa Suporter Usai Laga Kontra Irak

Patrick Kluivert bersama staf pelatih
Sumber :
  • ig/@dennylandzaat

Setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi pada Kamis (9/9/2025), Jay Idzes dan rekan-rekan kembali menelan kekalahan 0-2 dari Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari.
Hasil ini menempatkan Indonesia di posisi juru kunci Grup B, di bawah Arab Saudi dan Irak yang kini bersaing memperebutkan tiket langsung ke putaran final.

Ivar Jenner Jadi Kunci Lini Tengah, Indra Sjafri Mendesak PSSI Segera Rayu FC Utrecht untuk SEA Games 2025

Sementara itu, posisi runner-up masih memiliki peluang untuk melaju ke putaran kelima kualifikasi, tetapi peluang itu sudah tertutup bagi Indonesia.

Laga terakhir Grup B antara Arab Saudi vs Irak pada 15 Oktober mendatang akan menjadi penentuan siapa yang lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Keduanya sama-sama berambisi menjadi juara grup setelah sama-sama menang atas Indonesia.

Media Inggris Ungkap Alasan Indonesia Jadi Contoh Sukses Naturalisasi Asia yang Bikin Peta Kekuatan Berubah

Meski hasil buruk bisa dimaklumi sebagai bagian dari proses adaptasi, netizen menilai sikapĀ Patrick Kluivert di akhir laga menunjukkan kurangnya empati terhadap perjuangan pemain dan fans.
Sebagian menilai pelatih seharusnya menjadi figur yang ikut bertanggung jawab penuh dalam suka maupun duka tim.

FIFA Turunkan Ranking Timnas Indonesia, Malaysia Justru Naik Tajam Usai Laga November

ā€œKalau pelatihnya ikut menyapa, setidaknya publik tahu dia peduli,ā€ tulis seorang pengguna media sosial.

Sebagian lain bahkan membandingkan gaya Kluivert dengan Shin Tae-yong, yang dikenal selalu menghampiri suporter meski hasil pertandingan tidak memuaskan. Gaya STY itu dinilai berhasil membangun kedekatan emosional dengan publik, hal yang kini mulai terasa hilang dari skuad Garuda.


Kritik terhadapĀ Patrick Kluivert bukan hanya soal taktik di lapangan, tetapi juga tentang sikap dan kepemimpinan di momen-momen sulit.
Dalam sepak bola modern, komunikasi dan kedekatan emosional antara tim dan suporter menjadi bagian penting dari identitas nasional.

Bagi pendukung Garuda, harapan mereka sederhana: pelatih dan pemain berdiri di sisi yang sama, terutama saat kalah. Sebab, bagi mereka yang setia di tribune, menyapa suporter bukan sekadar ritual—melainkan bentuk penghormatan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget