Jay Idzes Sudah Tahu Akhirnya Begini, Pesan Haru untuk Fans Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia

Maarten Paes dan Jay Idzes
Sumber :
  • yt/The Haye Way

“Kami tidak lahir di Indonesia. Kami lahir di tempat lain. Tapi semua yang kami miliki adalah karena keluarga kami. Mereka pindah ke tempat lain. Kami tumbuh di sana. Dan, ya, sekarang kami berada di momen ini dan kami memiliki kesempatan ini untuk benar-benar memberikan sesuatu kembali kepada orang-orang,” lanjutnya.

Kabar Baik Timnas U-17! Honduras Kehilangan Bintang Eks Juventus, Nova Arianto Optimis Garuda Muda Lolos

Jay Idzes: “Kami Sudah Beri yang Terbaik”

Media Belanda Bongkar Fakta Mengejutkan: Tangan Kanan Patrick Kluivert Tak Dipecat PSSI Meski Gagal di Piala Dunia 2026

Momen paling emosional muncul ketika Jay berbicara tentang bagaimana ia ingin publik menilai perjuangan mereka, apa pun hasil akhirnya. Kalimat terakhirnya menjadi sorotan besar di media sosial dan di hati para penggemar.

“Dan meskipun mungkin kami tidak akan berhasil ke Piala Dunia, tentu saja semua orang berharap begitu (bisa lolos), tetapi meskipun jika kami tidak berhasil, kami harus dapat saling menatap mata dan ke cermin dan berkata seperti, ‘Hei, kami sudah memberikan segalanya di lapangan.’ Dan orang-orang boleh bangga pada kami. Dan itulah intinya, berada di Indonesia,” tutupnya.

Kabar Mengejutkan! Patrick Kluivert Siap Comeback Usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Media Belanda Bocorkan Klub Anyar

Ucapan itu seolah menjadi pesan perpisahan yang penuh makna. Jay Idzes tidak hanya menunjukkan kualitas sebagai pemain bertahan tangguh, tetapi juga sebagai sosok dengan jiwa kepemimpinan sejati.


Pasca pertandingan, nama Jay Idzes langsung jadi trending di berbagai platform media sosial. Ribuan komentar positif mengalir, sebagian besar berisi rasa bangga dan terima kasih atas ketulusan serta dedikasinya membela Merah Putih.

Banyak yang menilai, meski Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, perjuangan para pemain terutama mereka yang datang dari luar negeri seperti Jay Idzes, Maarten Paes, dan Calvin Verdonk tetap layak diapresiasi. Mereka bukan hanya bermain dengan kemampuan, tetapi juga dengan hati.

Seorang netizen menulis, “Jay Idzes mungkin bukan lahir di sini, tapi hatinya Indonesia banget. Terima kasih sudah berjuang, Kapten tanpa ban kapten.”

Sementara komentar lain menyebut, “Kalah memang menyakitkan, tapi punya pemain sejujur dan setulus Jay membuat kita bangga sebagai pendukung Timnas.”


Kisah Jay Idzes dan pesan yang ia sampaikan sebelum kekalahan dari Irak kini menjadi refleksi besar bagi semua pihak. Bahwa sepak bola bukan hanya soal menang dan kalah, tapi juga tentang perjuangan, kesetiaan, dan rasa memiliki.

Halaman Selanjutnya
img_title