Wasit Ma Ning Bikin Geger: Tolak VAR hingga Rugikan Timnas Indonesia di Laga Kontra Irak
- AFC
Namun, reputasinya sering tercoreng oleh keputusan kontroversial. Di final Piala Asia 2023, Ma Ning memberikan tiga penalti untuk Qatar saat menghadapi Yordania. Keputusan itu langsung menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai keberpihakannya pada tuan rumah.
Salah satu momen paling disorot terjadi pada penalti ketiga, di menit 90+5. Dalam tayangan ulang, Akram Afif terlihat berada dalam posisi offside sebelum dijatuhkan di kotak penalti. Meski banyak yang menuntut tinjauan VAR, Ma Ning tetap menunjuk titik putih tanpa pengecekan ulang.
Akram Afif kemudian sukses mencetak hat-trick dari tiga penalti dan mengantarkan Qatar meraih gelar juara Piala Asia secara beruntun. Namun cara kemenangan itu diraih menimbulkan rasa kecewa dari publik sepak bola internasional, terutama dari kubu Yordania yang merasa dirugikan.
Kontroversi Lama: Dari Liga China hingga Derby Shanghai
Bukan hanya di panggung internasional, reputasi Ma Ning di kompetisi domestik pun kerap menimbulkan perdebatan. Dalam derby Shanghai 2015, ia mengusir tiga pemain Shanghai Shenhua setelah terjadi kericuhan keras di lapangan. Keputusan itu menimbulkan protes besar dari klub dan para penggemar.
Sejak saat itu, setiap kali Ma Ning memimpin laga besar, sorotan publik hampir selalu hadir. Beberapa pelatih bahkan secara terbuka mengeluhkan gaya kepemimpinannya yang dianggap tegas tapi inkonsisten dalam menerapkan aturan.
Dari Qatar ke Jeddah: Pola Kontroversi yang Terulang
Kasus serupa kini terjadi kembali di laga Timnas Indonesia vs Irak. Banyak pengamat menilai Ma Ning menunjukkan pola keputusan yang sama: enggan meninjau VAR dalam momen krusial dan cenderung cepat memutuskan tanpa diskusi panjang.
Kritik pun bermunculan dari media dan penggemar sepak bola Asia. Beberapa akun analis pertandingan menyebut, “Ma Ning tampaknya tidak belajar dari insiden di Piala Asia, dan kembali membuat keputusan yang berdampak besar pada hasil pertandingan.”
Meski begitu, AFC hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait kepemimpinan Ma Ning dalam laga tersebut. Namun bagi pendukung Garuda, nama Ma Ning kini menjadi simbol dari rasa kecewa yang sulit dilupakan.