Omongan Anak Shin Tae-yong Terbukti! Timnas Indonesia Hancur Setelah Ditinggal Sang Ayah

Shin Jae-won dan Shin Tae-yong
Sumber :
  • Instagram

Gadget – Belum genap setahun sejak pernyataan itu muncul, kata-kata dari Shin Jae-won, putra pelatih legendaris Shin Tae-yong, kini terasa seperti kenyataan pahit bagi pendukung Timnas Indonesia.
Apa yang dulu hanya dianggap sindiran emosional, kini menjadi potret nyata perjalanan Garuda tanpa sentuhan ayahnya.

Eizar Jacob Tanjung, Bintang Muda Berdarah Indonesia-Australia Siap Tampil Ganas di Piala Dunia U-17

Di bawah komando Patrick Kluivert, Indonesia justru terjerumus dalam periode suram. Dari euforia lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kini suporter dipaksa menelan kekecewaan mendalam.
Dua laga terakhir, kekalahan dari Arab Saudi dan Irak, menjadi akhir dari mimpi panjang yang sudah dirajut sejak era Shin Tae-yong.

Perjuangan sejak Round 1 seakan tak berarti ketika Garuda gagal menjaga konsistensi di tahap penentuan. Harapan tampil di Piala Dunia pertama sejak 1938 kembali sirna, membuat atmosfer dukungan berubah menjadi tekanan dan amarah.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Kekecewaan Suporter dan Masa Suram Era Kluivert

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Hasil minor yang bertubi-tubi memancing gelombang kritik besar dari publik sepak bola tanah air.
Media sosial dibanjiri seruan agar Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengambil langkah tegas, termasuk mendesak Kluivert mundur dari jabatannya.

Bagi sebagian besar penggemar, ini bukan sekadar soal kalah di lapangan, melainkan soal hilangnya arah dan semangat yang dulu tertanam di era Shin Tae-yong.
Optimisme berubah menjadi pesimisme. Tidak sedikit yang mulai meragukan apakah Indonesia bisa kembali bersaing di level Asia, apalagi dunia.


Ucapan Shin Jae-won yang Kini Terbukti

Kembali ke Januari lalu, tepatnya pada 7 Januari, Shin Jae-won sempat menulis komentar yang kini viral kembali di media sosial.
Melalui akun Instagram-nya, ia menuliskan pesan yang terasa seperti ramalan masa depan:

“Mari kita lihat bagaimana kalian akan melangkah jauh tanpa dia (Shin Tae-yong). Dia telah memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia pada tahap ini.”

Ucapan itu muncul di kolom komentar akun resmi @timnasindonesia, dan saat itu sempat menuai beragam reaksi. Sebagian menilai Shin Jae-won hanya terbawa emosi karena ayahnya tidak lagi dipercaya PSSI, namun kini kalimat itu seperti kenyataan yang tak bisa dibantah.


Kritik Pedas untuk PSSI

Tidak berhenti di situ, Shin Jae-won juga menyinggung cara PSSI memperlakukan Shin Tae-yong selama lima tahun terakhir.
Ia menulis:

“Banyak yang mau aku katakan tentang bagaimana PSSI memperlakukan ayahku selama lima tahun, tapi aku akan tetap diam. Dia sudah membawa Indonesia sejauh ini, dan begini kalian memperlakukannya. Kerja bagus PSSI, kalian akan menyesal.”

Kata-kata itu kini terasa relevan dengan kondisi terkini.
Alih-alih meningkat, performa Timnas Indonesia justru menurun drastis di tangan Patrick Kluivert.
Peringkat FIFA turun, bahkan sempat disalip Malaysia, yang selama ini selalu jadi rival utama di Asia Tenggara.


Pencapaian Shin Tae-yong yang Terlupakan

Fakta lain yang disorot publik adalah kontribusi besar Shin Tae-yong selama lima tahun memimpin Timnas Indonesia.
Di bawah arahannya, Garuda naik lebih dari 50 peringkat di ranking FIFA dan menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia — capaian yang belum pernah diraih sejak era 1980-an.

Shin juga dikenal berhasil membangun fondasi tim muda yang solid, melahirkan pemain seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, hingga naturalisasi strategis seperti Jordi Amat dan Jay Idzes.
Namun semua itu seakan tak dihargai ketika keputusan pemecatan diumumkan.

Shin Jae-won bahkan menuliskan kembali pesan emosionalnya kala itu:

“Ayah sudah bekerja keras sejauh ini, dia telah melakukan yang terbaik untuk Indonesia.”


Timnas Indonesia Kehilangan Arah Tanpa Shin Tae-yong

Kini, ucapan itu menjadi kenyataan. Timnas Indonesia terlihat kehilangan arah, bukan hanya dari sisi taktik, tapi juga mental bertanding.
Kluivert yang digadang-gadang membawa gaya sepak bola modern ala Eropa, justru belum mampu menularkan karakter juang yang kuat seperti era sebelumnya.

Dari hasil analisis pasca kekalahan di Round 4, terlihat bahwa lini belakang terlalu rapuh, transisi lambat, dan minim kreativitas di sektor tengah.
Padahal, di era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia dikenal memiliki organisasi permainan yang disiplin dan agresif.


Kini publik menuntut evaluasi total.
Bukan hanya dari sisi pelatih, tapi juga dari kebijakan PSSI yang dinilai terlalu cepat mengambil keputusan emosional.
Sementara itu, sebagian fans justru berharap agar Shin Tae-yong bisa kembali suatu saat nanti — setidaknya untuk memperbaiki pondasi yang kini tampak rapuh.

Seperti yang pernah diucapkan Shin Jae-won, “Kalian akan menyesali keputusan kalian.”
Ucapan itu kini menggema di kalangan netizen dan pengamat sepak bola Tanah Air.

Kenyataan pahit ini menjadi pelajaran besar: membangun tim nasional tidak cukup dengan pergantian nama besar di kursi pelatih. Dibutuhkan konsistensi, kesabaran, dan penghargaan terhadap fondasi yang sudah dibangun.


Kata-kata Shin Jae-won tentang masa depan Timnas Indonesia tanpa Shin Tae-yong kini terbukti nyata.
Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, penurunan peringkat FIFA, hingga krisis kepercayaan publik menjadi cermin bahwa kehilangan figur pemimpin sejati membawa dampak besar bagi perjalanan Garuda.

Kini tinggal satu pertanyaan: apakah PSSI berani mengakui kesalahan dan mulai membangun kembali dari awal?

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget