5 Pemain Naturalisasi Terancam Dicoret dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2030
- tvonenews.com
Gadget – Perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 resmi berakhir dengan hasil yang belum sesuai harapan. Skuad Garuda gagal melangkah ke putaran berikutnya setelah menelan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di Grup B.
Meski tampil penuh semangat di bawah arahan Patrick Kluivert, kualitas lawan yang lebih unggul dalam hal fisik dan disiplin taktik membuat Indonesia kesulitan bersaing. Kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi dan hasil 0-1 melawan Irak menjadi akhir dari perjuangan Merah Putih di babak keempat kualifikasi.
Namun di balik kegagalan tersebut, muncul pertanyaan besar soal masa depan beberapa pemain naturalisasi yang selama ini menjadi tulang punggung tim. Faktor usia menjadi penentu utama apakah mereka masih layak bersaing hingga Kualifikasi Piala Dunia 2030.
Berikut daftar lima pemain naturalisasi yang berpotensi tidak lagi memperkuat skuad Garuda di masa mendatang.
1. Jordi Amat
Sejak resmi dinaturalisasi pada 2022, Jordi Amat menjadi pilar utama di lini belakang Timnas Indonesia. Kepemimpinannya di lapangan dan kemampuan membaca permainan membuatnya dipercaya menjadi kapten dalam beberapa laga penting.
Namun, di usianya yang kini 32 tahun dan akan menginjak 37 pada 2030, peluangnya bertahan sebagai bek utama semakin menipis. Generasi muda seperti Justin Hubner dan Rizky Ridho mulai menunjukkan performa solid yang berpotensi mengambil alih perannya.
2. Sandy Walsh
Sandy Walsh dikenal sebagai bek serbabisa yang bisa bermain di berbagai posisi, baik kanan maupun tengah. Ia memberikan kestabilan dan visi permainan yang tajam bagi Garuda.
Sayangnya, cedera kambuhan yang kerap menghampiri menjadi hambatan besar. Pada tahun 2030 nanti, usia Walsh akan mencapai 35 tahun, kondisi yang membuatnya sulit menjaga intensitas permainan tinggi di level internasional.
3. Thom Haye
Kehadiran Thom Haye memberi warna baru di lini tengah Garuda. Gelandang asal SC Heerenveen itu dikenal elegan dalam mengatur tempo dan memiliki akurasi umpan di atas rata-rata.
Namun, usianya akan menginjak 35 tahun pada 2030, dan faktor kebugaran kemungkinan menjadi kendala. Dengan banyaknya gelandang muda potensial seperti Marselino Ferdinan atau Ivar Jenner, posisi Haye mungkin tergantikan oleh darah segar yang lebih dinamis.
4. Joey Pelupessy
Sebagai pemain yang membawa keseimbangan di lini tengah, Joey Pelupessy dikenal karena kedisiplinan dan determinasi tinggi. Ia sering menjadi jangkar pertahanan dalam fase transisi.
Meski masih berusia 31 tahun, kompetisi di posisi gelandang bertahan kini semakin ketat. Munculnya pemain seperti Witan Sulaeman dan Beckham Putra yang bisa beradaptasi di berbagai peran membuat masa depan Joey di timnas semakin tidak pasti.
5. Stefano Lilipaly
Nama Stefano Lilipaly sudah lekat dengan perjalanan panjang Timnas Indonesia. Ia menjadi salah satu pionir generasi naturalisasi modern sejak bersinar di Piala AFF 2016 dan menjadi simbol semangat Garuda.
Namun, di usia 34 tahun, masa baktinya di level internasional mulai mendekati akhir. Dengan regenerasi cepat di lini depan melalui sosok muda seperti Marselino Ferdinan dan Hokky Caraka, Lilipaly kemungkinan akan lebih fokus memperkuat klub di sisa kariernya.
Perubahan komposisi pemain tampaknya tidak bisa dihindari menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2030. Banyak pemain muda kini menunjukkan performa yang menjanjikan, membuat persaingan di skuad Garuda semakin ketat.
Patrick Kluivert dan tim pelatih akan menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan pengalaman dan energi muda di tim. Keputusan soal siapa yang bertahan dan siapa yang harus pamit akan menjadi langkah penting dalam membangun generasi emas baru Timnas Indonesia.
Bagi para pemain naturalisasi senior, kontribusi mereka selama ini tidak bisa diabaikan. Mereka telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Garuda untuk menembus panggung tertinggi dunia. Namun, regenerasi tetap menjadi keniscayaan agar Timnas Indonesia bisa melangkah lebih jauh di masa depan.
Apakah Jordi Amat, Sandy Walsh, atau Stefano Lilipaly masih akan tampil di kualifikasi berikutnya? Jawabannya bergantung pada kemampuan mereka mempertahankan performa dan kebugaran dalam beberapa tahun ke depan. Namun satu hal pasti — era baru Timnas Indonesia tengah menanti, dan darah muda siap mengibarkan kembali semangat Garuda di Piala Dunia 2030.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid | 
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA | 
| Google News | Gadget | 
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
     
     
     
     
    