PSSI Harus Bergerak! Pelatih Finalis Piala Dunia Ini Bisa Gantikan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
- tvonenews.com
Gadget – Nasib Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia kini jadi sorotan tajam usai kegagalan meloloskan skuad Garuda ke Piala Dunia 2026. Impian yang telah dibangun sejak babak pertama kualifikasi harus pupus di tangan Irak. Harapan publik yang sempat tinggi kini berubah menjadi kekecewaan, membuat desakan “Patrick Out” menggema di berbagai platform.
Sikap pelatih asal Belanda itu pun semakin memperkuat spekulasi. Setelah kekalahan dari Irak, Kluivert memilih meninggalkan stadion tanpa menyapa suporter Indonesia. Tak hanya itu, ia juga langsung terbang pulang bersama staf kepelatihannya ke Belanda, bukan ke Jakarta seperti para pemain Timnas Indonesia.
Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar: apakah Kluivert masih ingin melanjutkan kontraknya yang berlaku hingga Desember 2027, atau akan memilih mundur lebih cepat?
Rumor Pengganti Muncul, dari Shin Tae-yong hingga Jesus Casas
Beberapa nama mulai disebut sebagai calon pengganti Patrick Kluivert. Shin Tae-yong sempat disebut-sebut, namun pelatih asal Korea Selatan itu dengan tegas membantah kabar tersebut melalui media Korea, KBS News.
Selain Shin, muncul juga nama-nama lain seperti eks pelatih Irak Jesus Casas dan pelatih PSIM Yogyakarta asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel. Namun, dari sekian banyak opsi, publik menilai PSSI seharusnya mencari sosok dengan pengalaman lebih matang di level dunia, terutama yang pernah menukangi tim nasional besar.
Bert Van Marwijk, Pelatih Finalis Piala Dunia yang Cocok untuk Indonesia
Nama Bert Van Marwijk kini mencuat sebagai alternatif ideal jika PSSI ingin tetap mempertahankan “sentuhan Belanda” di skuad Garuda. Pelatih berusia 73 tahun ini dikenal sebagai sosok yang pernah membawa Belanda ke final Piala Dunia 2010, di mana mereka kalah tipis dari Spanyol lewat gol Andres Iniesta.
Sebelum mencapai puncak karier bersama tim nasional, Van Marwijk juga sukses di level klub. Ia pernah mempersembahkan gelar UEFA Cup 2001/02 untuk Feyenoord, sebuah pencapaian besar yang menegaskan kualitasnya sebagai pelatih top.
Kini, ia memang masih tercatat sebagai anggota Dewan Pengawasan MVV Maastricht, tetapi bukan mustahil ia tertarik menerima tantangan baru bersama Timnas Indonesia, apalagi dengan proyek jangka panjang menuju Piala Dunia 2030.