Kinerja Patrick Kluivert Dibongkar: Rapor Timnas Indonesia di Tangan Kluivert dan Shin Tae-yong Jomplang Jauh!
- Istimewa
Gadget – PSSI akhirnya mengumumkan keputusan besar: Patrick Kluivert tidak lagi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Keputusan ini disampaikan secara resmi pada Kamis (16/10/2025) setelah hasil buruk di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam keterangan resmi, PSSI menyebut pengakhiran kontrak dilakukan secara mutual termination atau kesepakatan bersama. Padahal, kontrak Kluivert sejatinya masih berlaku dua tahun hingga 2027.
“Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan tim kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal,” tulis pernyataan resmi PSSI.
Kluivert mulai menangani Timnas Indonesia pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Namun, masa baktinya berakhir singkat—kurang dari setahun setelah sejumlah hasil mengecewakan.
Rapor Kinerja Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Selama delapan pertandingan yang dipimpinnya, Patrick Kluivert mencatatkan tiga kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan. Catatan ini mencerminkan performa yang tidak konsisten, terutama di laga-laga penting.
Debut Kluivert bersama Timnas Indonesia dimulai dengan kekalahan telak 1-5 dari Australia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun sempat bangkit dengan kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain dan China, hasil positif itu tak berlanjut lama.
Kekalahan memalukan 0-6 dari Jepang di laga penutup menjadi titik balik yang memperburuk kepercayaan publik.
Di putaran keempat, Timnas Indonesia kembali gagal bersaing. Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak memastikan langkah Garuda terhenti lebih cepat dari yang diharapkan.
Selain laga resmi, Kluivert juga memimpin dua laga uji coba di Surabaya—menang 6-0 atas Taiwan namun hanya bermain imbang 0-0 melawan Lebanon.
Rapor Patrick Kluivert di Timnas Indonesia:
Menang: 3 kali
Imbang: 1 kali
Kalah: 4 kali
Gol tercipta: 11
Kebobolan: 15
Total poin: 6
Catatan tersebut menggambarkan ketidakseimbangan antara serangan dan pertahanan. Meski mampu mencetak 11 gol, jumlah kebobolan yang mencapai 15 kali menunjukkan lemahnya koordinasi lini belakang dan tidak efektifnya strategi bertahan yang diterapkan pelatih asal Belanda itu.
Perbandingan Tajam dengan Era Shin Tae-yong
Jika menilik kembali era Shin Tae-yong, hasilnya sungguh kontras. Pelatih asal Korea Selatan itu memimpin 57 pertandingan bersama Timnas Indonesia dan mencatat 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan hanya 17 kekalahan.
Di bawah asuhan Shin, skuad Garuda mencetak 106 gol dan hanya kebobolan 75 kali—angka yang jauh lebih baik dari masa Kluivert.