Kinerja Patrick Kluivert Dibongkar: Rapor Timnas Indonesia di Tangan Kluivert dan Shin Tae-yong Jomplang Jauh!

Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Sumber :
  • Istimewa

Bahkan dalam delapan pertandingan pertamanya, Shin Tae-yong mampu memberikan empat kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan. Performa awal itu menunjukkan transisi positif dan peningkatan daya juang tim yang tak terlihat di era Kluivert.

Media Vietnam Sindir PSSI: Timnas Indonesia Tak Akan Maju Selama Gonta-ganti Pelatih

Rapor Shin Tae-yong di Timnas Indonesia:

  • Menang: 26 kali

  • Imbang: 14 kali

  • Kalah: 17 kali

  • Gol tercipta: 106

  • Kebobolan: 75

  • Total poin: 92

Isu Kembalinya Shin Tae-yong Menggema! Apa Kata Ketua BTN Soal Dukungan Exco PSSI?

Perbandingan ini memperlihatkan bahwa efektivitas taktik dan manajemen tim Shin Tae-yong jauh lebih stabil dan produktif dibandingkan Patrick Kluivert. Selain faktor strategi, kedekatan emosional dan komunikasi antar pemain juga disebut menjadi salah satu kunci sukses Shin dalam membentuk mental bertarung Garuda.


Pantas Timnas Indonesia Gagal, Penasihat Klub Ungkap Keanehan Patrick Kluivert di Arab Saudi

Pemecatan Kluivert bukan sekadar pergantian pelatih, melainkan refleksi atas arah pengembangan Timnas Indonesia. PSSI kini dihadapkan pada tantangan besar: mencari pelatih yang tidak hanya berpengalaman di Eropa, tapi juga memahami karakter pemain Asia Tenggara.

Kegagalan Kluivert membuktikan bahwa reputasi besar di level klub Eropa belum tentu sejalan dengan kebutuhan Timnas yang tengah berproses membangun identitas. Sebaliknya, Shin Tae-yong memberi pelajaran bahwa disiplin, adaptasi, dan pemahaman terhadap kultur sepak bola lokal bisa menghasilkan progres nyata.

Meski era Kluivert berakhir singkat, masa depan Timnas Indonesia tetap terbuka. Publik berharap keputusan berikutnya tidak sekadar berdasarkan nama besar, tetapi juga visi jangka panjang yang sejalan dengan potensi pemain muda Garuda.


Jika dibandingkan secara objektif, rapor Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong ibarat bumi dan langit. Dalam waktu singkat, Kluivert gagal membangun pola permainan yang efektif dan kehilangan dukungan publik, sementara Shin terbukti membawa fondasi kuat bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Kini, bola berada di tangan PSSI untuk menentukan arah baru Timnas Indonesia pasca-Kluivert—apakah akan kembali ke jalur progresif seperti era Shin Tae-yong, atau kembali terjebak dalam eksperimen tanpa arah.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget