Dulu Dicoret Patrick Kluivert, 3 Pemain Ini Berpeluang Comeback ke Timnas Indonesia
- ig/@pratamaarhan8
Gadget – Keputusan PSSI untuk resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert membawa angin segar bagi sebagian pemain yang sebelumnya tersingkir dari Timnas Indonesia. Pengumuman pemutusan kontrak dilakukan Kamis (16/10/2025) siang WIB melalui pernyataan resmi federasi.
“PSSI dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis pernyataan resmi federasi.
Langkah ini menandai berakhirnya era singkat Kluivert di skuad Garuda. Selama masa kepemimpinannya, performa tim menurun drastis dengan dua kekalahan beruntun di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak. Kini, seiring dibukanya babak baru di tim nasional, sejumlah pemain yang sempat diabaikan berpeluang besar untuk comeback.
Berikut tiga nama yang diprediksi bisa kembali memperkuat skuad Garuda di bawah pelatih baru.
1. Asnawi Mangkualam – Kapten yang Tersisih
Asnawi Mangkualam adalah sosok penting dalam era kepelatihan Shin Tae-yong, bahkan pernah dipercaya mengenakan ban kapten Timnas Indonesia. Namun, perannya mulai memudar begitu Kluivert mengambil alih kursi pelatih.
Pemain yang kini membela Port FC di Liga Thailand itu memang sempat dipanggil ke pemusatan latihan, tetapi tak pernah masuk daftar susunan pemain pada laga resmi. Bahkan dalam dua laga penting kontra Arab Saudi dan Irak, namanya tak ada di daftar pemain yang dibawa.
Dengan hengkangnya Kluivert, peluang Asnawi untuk kembali ke posisi bek kanan utama semakin terbuka. Selain pengalaman dan kepemimpinan di lapangan, Asnawi juga dikenal punya mental kuat serta gaya bermain agresif yang menjadi ciri khas Timnas di era sebelumnya.
2. Pratama Arhan – Spesialis Lemparan Jauh yang Terlupakan
Pratama Arhan adalah nama lain yang perlahan hilang dari radar Timnas Indonesia sejak datangnya Kluivert. Padahal, pemain yang kini memperkuat Bangkok United ini dulu menjadi andalan di sisi kiri pertahanan.
Keunggulan Arhan terletak pada kemampuan lemparan ke dalam jarak jauh yang kerap menciptakan peluang berbahaya. Di bawah arahan Shin Tae-yong, Arhan bahkan menjadi salah satu pemain paling konsisten di sektor belakang Garuda.
Namun, sejak pergantian pelatih, kontribusinya mulai diabaikan. Ia tak dipanggil pada ronde keempat kualifikasi Piala Dunia. Kini, setelah Patrick Kluivert resmi didepak, peluangnya untuk kembali berseragam merah putih sangat terbuka lebar. Pengalaman dan kemampuan uniknya masih dibutuhkan untuk menghidupkan kembali kreativitas di lini pertahanan sekaligus serangan.
3. Marselino Ferdinan – Bintang Muda yang Siap Bersinar Lagi
Nama Marselino Ferdinan menjadi perbincangan hangat usai performanya menurun sejak Kluivert memimpin Timnas Indonesia. Padahal, di era Shin Tae-yong, pemain berusia 21 tahun itu menjadi motor serangan utama Garuda. Marselino bahkan mencetak dua gol penting kala Indonesia mengalahkan Arab Saudi di ronde ketiga kualifikasi.
Namun, sejak Kluivert mengambil alih, peran Marselino mulai memudar dan akhirnya tersingkir dari daftar pemain di ronde keempat. Saat ini, ia tengah berjuang bersama AS Trencin di Liga Slovakia untuk menjaga performanya.
Bila pelatih baru nanti lebih terbuka terhadap pemain muda, Marselino berpeluang besar kembali menjadi bagian inti dari Timnas Indonesia. Kreativitas, determinasi, dan kemampuan mengatur tempo permainan menjadi aset penting bagi Garuda dalam menghadapi kompetisi mendatang.
Kepergian Patrick Kluivert menjadi momen evaluasi besar bagi PSSI. Bukan hanya soal performa tim, tetapi juga arah pembinaan dan pemilihan pemain. Sosok pelatih baru diharapkan bisa membawa pendekatan yang lebih seimbang antara pemain senior dan muda, serta menghidupkan kembali semangat kompetitif di skuad nasional.
Tiga nama seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan adalah contoh pemain yang masih memiliki potensi besar untuk mengangkat performa tim. Dengan bimbingan yang tepat, mereka bisa kembali memberikan kontribusi penting di pentas internasional dan menjadi tulang punggung Garuda menuju ajang-ajang besar seperti Piala Asia 2027 dan SEA Games 2025.
Pemecatan Patrick Kluivert bukan akhir, melainkan awal bagi Timnas Indonesia untuk menata ulang arah permainan. Beberapa pemain yang dulu terpinggirkan kini punya kesempatan membuktikan diri kembali. Jika pelatih baru mampu memanfaatkan potensi mereka dengan tepat, bukan tidak mungkin era kebangkitan Garuda segera dimulai.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |