Gelombang Dukungan Arab Saudi untuk PSSI Usai Pecat Patrick Kluivert, Banyak yang Lega

Patrick Kluivert
Sumber :
  • ig/@patrickkluivert9

Gadget – Langkah PSSI memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menjadi sorotan besar, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di kawasan Timur Tengah. Sejumlah suporter dari negara Arab, terutama Arab Saudi, ramai menyuarakan dukungan terhadap keputusan PSSI tersebut di media sosial.

Legenda Garuda Bongkar Rahasia Pelatih Ideal Timnas Indonesia, Bukan Soal Asal Negara!

Keputusan pemutusan kontrak ini disampaikan langsung oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Kamis, 16 Oktober 2025, melalui laman resmi organisasi. Dalam keterangan resminya, PSSI menyebut pengakhiran kerja sama itu dilakukan dengan kesepakatan bersama atau mutual termination.

“PSSI dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis PSSI dalam pernyataan resminya.

3 Alasan Timur Kapadze Pantas Latih Timnas Indonesia, Nomor 1 Jadi Bukti Nyata yang Belum Pernah Terjadi

Dengan keputusan itu, seluruh jajaran pelatih yang berada di bawah kepemimpinan Kluivert, termasuk staf pendukung di tim U-20 dan U-23, juga tidak lagi menangani Timnas Indonesia.

PSSI menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari proses evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan arah pengembangan sepak bola nasional ke depan. Dalam pernyataannya, federasi juga menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi seluruh staf kepelatihan selama masa tugas.

Fix! Louis van Gaal Tegas Tolak Latih Timnas Indonesia, Pilih Fokus ke Misi Kemanusiaan

Reaksi Publik Arab: “Sudah Seharusnya”

Pemecatan Kluivert sontak menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial internasional. Tak hanya netizen Indonesia, publik Timur Tengah juga ikut berkomentar. Banyak di antara mereka yang menilai keputusan PSSI sudah tepat, bahkan seharusnya dilakukan lebih cepat.

Salah satu netizen asal Arab Saudi menulis,

“Dia (Patrick Kluivert) ditunjuk cuma untuk media saja. Sayangnya Uzbekistan juga melakukan hal yang sama saat menunjuk Cannavaro, padahal sebelumnya mereka sedang dalam tren kemenangan bagus.”

Komentar senada juga datang dari pengguna lain yang menyoroti kebijakan pergantian pelatih di tengah performa positif.

“Sudah diprediksi sebelumnya. Sebelum kualifikasi mereka tampil cukup baik, tapi justru merekrut pelatih yang sudah habis masanya,” tulis akun lain.

Banyak warganet dari kawasan Arab menilai langkah Indonesia mengganti Shin Tae-yong dengan Kluivert sebagai keputusan yang keliru sejak awal. Pelatih asal Korea Selatan itu dinilai berhasil mengangkat performa Timnas, terutama dalam hal kedisiplinan dan semangat juang.

“Pelatih Korea sebelumnya sebenarnya sudah membawa tim tampil cukup baik. Tapi saya tidak paham kenapa akhirnya diganti dengan Kluivert,” ungkap komentar lain.


Dinamika di Balik Pemecatan Kluivert

Sejak awal penunjukan Patrick Kluivert, keputusan PSSI memang menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. Sebagian pihak menilai nama besar Kluivert di Eropa belum tentu cocok dengan karakter sepak bola Asia Tenggara. Terlebih, pelatih asal Belanda itu datang menggantikan sosok yang sudah membangun fondasi kuat di Timnas Indonesia.

Kinerja Kluivert dinilai tak memenuhi ekspektasi. Hasil buruk di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi titik balik yang memperkuat tekanan terhadapnya. Beberapa kalangan bahkan sudah memprediksi pemecatan ini akan terjadi, terutama setelah Indonesia gagal mencetak kemenangan dalam laga krusial melawan Arab Saudi dan Irak.

Kegagalan itu menjadi pukulan telak bagi para pemain muda yang sebelumnya tampil percaya diri di bawah asuhan Shin Tae-yong. Meski PSSI menegaskan pemecatan dilakukan dengan cara baik-baik, banyak pengamat menyebut langkah tersebut sebagai bentuk koreksi atas kebijakan yang terlalu tergesa-gesa.


Dukungan untuk Langkah PSSI

Reaksi publik Timur Tengah menunjukkan bahwa perhatian terhadap sepak bola Indonesia kini semakin luas. Banyak penggemar dari luar negeri yang mengikuti perkembangan Timnas Garuda, termasuk keputusan strategis federasi.

Netizen Arab Saudi, yang dikenal aktif dalam komunitas sepak bola regional, bahkan menilai pemecatan Kluivert bisa menjadi titik balik penting bagi PSSI untuk kembali membangun pondasi pelatih yang lebih memahami karakter pemain Indonesia.

Sejumlah komentar juga menyinggung kemungkinan PSSI kembali bekerja sama dengan pelatih Asia yang lebih disiplin dan memiliki pemahaman mendalam soal kultur sepak bola Indonesia.

“Langkah bagus. Indonesia butuh pelatih yang tahu mental dan gaya main Asia, bukan hanya nama besar dari Eropa,” tulis salah satu netizen.


Meski menuai dukungan luas, PSSI tetap dihadapkan pada pekerjaan besar: mencari pengganti Patrick Kluivert yang mampu memulihkan kepercayaan publik dan membawa Timnas kembali kompetitif di level internasional. Beberapa nama seperti Bernardo Tavares, Jesus Casas, hingga Luis Milla mulai ramai diperbincangkan sebagai kandidat potensial.

Bagi publik Arab maupun Indonesia, pemecatan ini bukan sekadar pergantian pelatih, tetapi sinyal bahwa evaluasi serius sedang dilakukan untuk memperbaiki arah sepak bola nasional. Harapannya, PSSI bisa memanfaatkan momentum ini untuk melakukan reformasi menyeluruh, termasuk dalam manajemen, pembinaan usia muda, dan pemilihan pelatih yang tepat.

Keputusan memecat Patrick Kluivert mungkin kontroversial, namun dukungan luas dari publik Timur Tengah menunjukkan satu hal: sepak bola Indonesia kini benar-benar diperhatikan oleh dunia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget