Kronologi Tragis Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah: Dugaan Bullying, Kampus Gempar Sekitar Pukul 09.00 WITA
- X/@FroggieOnee)
Langkah Tegas dari Kampus Unud
Menyikapi kasus ini, pihak Universitas Udayana bergerak cepat. Kampus menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi segala bentuk perundungan di lingkungan akademik.
Pihak fakultas juga telah menindak tegas enam mahasiswa yang terlibat dalam percakapan tidak pantas pascakejadian. Empat orang di antaranya merupakan pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol), sementara dua lainnya berasal dari organisasi kampus berbeda.
Semua oknum tersebut resmi dicabut dari jabatan organisasi kemahasiswaan, dan diminta menyampaikan permintaan maaf terbuka.
“Kami sudah memberikan sanksi administratif dan moral. Tindakan tidak etis seperti ini bertentangan dengan nilai-nilai Unud,” jelas perwakilan pihak kampus dalam pernyataannya.
Namun, publik menilai langkah tersebut belum cukup. Banyak warganet menuntut investigasi lebih mendalam dan menilai permintaan maaf para pelaku muncul karena identitas mereka sudah terlanjur tersebar luas.
Keluarga Memaafkan, Publik Menuntut Perubahan
Di tengah gelombang emosi dan simpati, keluarga Timothy Anugerah memilih untuk ikhlas. Mereka berharap kepergian sang putra bisa menjadi pelajaran penting agar tidak ada lagi kasus serupa di dunia pendidikan Indonesia.
“Kami sudah mengikhlaskan. Semoga tidak ada lagi yang mengalami nasib seperti Timothy,” ucap salah satu anggota keluarga singkat.
Kematian Timothy menjadi pengingat keras bagi masyarakat bahwa perundungan bukanlah hal sepele. Tekanan sosial, ejekan, dan intimidasi di lingkungan pendidikan bisa berdampak fatal pada kesehatan mental seseorang.