FIFA Bagi Dana Rp5,4 Triliun, Persib hingga Persija Kecipratan Uang Meski Timnas Gagal ke Piala Dunia 2026

Marc Klok dan Thom Haye
Sumber :
  • x.com

Gadget – Meski mimpi Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 kandas, kabar baik datang untuk klub-klub dalam negeri seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta. Keduanya dipastikan ikut mendapat bagian dana kompensasi dari FIFA yang jumlahnya mencapai Rp5,4 triliun.

Ivar Jenner Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Dana fantastis itu disalurkan melalui skema Club Benefits Programme (CBP), yaitu program resmi FIFA yang memberikan kompensasi kepada klub yang melepas pemainnya untuk memperkuat tim nasional dalam ajang Kualifikasi dan Piala Dunia 2026.

Menurut keterangan resmi FIFA, total nilai CBP kali ini mencapai USD 355 juta atau sekitar Rp5,4 triliun. Angka ini meningkat drastis dibanding edisi sebelumnya pada Piala Dunia 2022 yang hanya mengalokasikan USD 209 juta.

3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Persib dan Persija Ketiban Rezeki Nomplok

Curacao Lolos Piala Dunia 2026, Ironi Tim yang Pernah Ditaklukkan Timnas Indonesia

Dalam daftar 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Persib Bandung menjadi klub penyumbang terbesar dari Indonesia.
Empat pemain Maung Bandung yang ikut memperkuat skuad Garuda adalah:

  • Thom Haye

  • Eliano Reijnders

  • Beckham Putra

  • Marc Klok

Sementara Persija Jakarta juga tidak ketinggalan dengan dua pemain andalannya, yakni Jordi Amat dan Rizky Ridho. Selain itu, Dewa United mengirimkan Stefano Lilipaly, Egy Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya, sementara Malut United mengirimkan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.

Kehadiran pemain-pemain tersebut dalam agenda resmi FIFA membuat klub-klub asal Indonesia otomatis berhak menerima kompensasi finansial dari program CBP. Besarannya disesuaikan dengan durasi waktu pemain tersebut bersama tim nasional dalam masa kompetisi resmi FIFA.


Timnas Gagal, Klub Tetap Untung

Kendati Timnas Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, hal ini tidak memengaruhi hak klub untuk menerima dana CBP.
FIFA menjelaskan bahwa, berbeda dengan edisi sebelumnya, kali ini kompensasi diberikan sejak tahap kualifikasi, bukan hanya bagi pemain yang tampil di turnamen final.

Kebijakan baru ini membuat klub-klub dari Asia, Afrika, hingga Amerika Selatan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk menerima bagian dana FIFA.
Langkah tersebut diambil setelah FIFA dan European Club Association (ECA) menandatangani nota kesepahaman pada Maret 2023 untuk memperluas cakupan dan keadilan kompensasi bagi seluruh klub di dunia.

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan bahwa peningkatan dana CBP ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar klub dalam keberhasilan penyelenggaraan Piala Dunia.

“Edisi terbaru dari Program Manfaat Klub FIFA untuk Piala Dunia 2026 melangkah lebih jauh dengan mengakui kontribusi luar biasa klub di seluruh dunia yang telah melepas pemain mereka,” ujar Infantino dalam laman resmi FIFA.


Bentuk Apresiasi untuk Klub Dunia

Pada edisi Piala Dunia sebelumnya (Qatar 2022), total 440 klub dari 51 negara tercatat menerima dana CBP dengan total distribusi USD 209 juta. Kini, dengan peningkatan hingga USD 355 juta, jumlah klub penerima akan jauh lebih banyak dan nilai kompensasi yang diterima juga lebih besar.

FIFA menegaskan bahwa mekanisme pembagian dana akan dilakukan secara proporsional berdasarkan:

  1. Jumlah hari pemain berada di kamp tim nasional.

  2. Tahap kompetisi yang diikuti (mulai dari kualifikasi hingga turnamen final).

  3. Kontribusi aktif pemain dalam pertandingan resmi.

Dengan aturan ini, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan klub-klub lain seperti Dewa United maupun Malut United akan mendapatkan bonus resmi dari FIFA, walau jumlah pastinya akan ditentukan berdasarkan data kehadiran pemain di setiap sesi resmi Timnas Indonesia.


Dana yang akan diterima klub Indonesia mungkin tidak sebesar klub top Eropa seperti Real Madrid atau Manchester City, tetapi manfaatnya diyakini signifikan bagi pengembangan klub di tanah air.
Bagi tim seperti Persib atau Persija, dana tersebut bisa dialokasikan untuk peningkatan fasilitas latihan, akademi, maupun pembinaan pemain muda.

Selain itu, kebijakan baru FIFA ini juga menjadi motivasi bagi klub-klub Liga 1 lainnya untuk lebih aktif melepas pemain ke Timnas. Bukan hanya demi kebanggaan nasional, tapi juga karena ada insentif finansial nyata yang diberikan FIFA.

Dengan begitu, meski Timnas Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, langkah FIFA ini menjadi angin segar bagi ekosistem sepak bola Indonesia yang sedang berbenah menuju level internasional.


FIFA kini menegaskan komitmennya untuk memberikan penghargaan nyata bagi semua klub yang berkontribusi dalam ajang Piala Dunia, termasuk dari Indonesia.
Lewat Club Benefits Programme senilai Rp5,4 triliun, klub-klub seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta ikut kecipratan rezeki, meskipun Timnas Indonesia gagal menembus Piala Dunia 2026.

Dengan sistem baru ini, FIFA menunjukkan bahwa setiap pemain dan klub di dunia memiliki peran penting dalam ekosistem sepak bola global — dan kini, mereka pun mendapat imbalan yang sepadan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget