BMKG Konfirmasi: Musim Hujan Lebih Awal, Begini Daftar Wilayah yang Terkena November 2025
- IPB
Gadget – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis perkiraan bahwa musim hujan tahun ini akan tiba lebih cepat dibandingkan dengan kondisi normalnya. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, beberapa wilayah di Indonesia bahkan sudah mengalami transisi ke musim hujan sejak Agustus 2025.
Cakupan wilayah yang mengalami musim hujan diperkirakan terus meluas mulai September hingga November 2025. Dalam pernyataannya, Dwikorita menjelaskan bahwa musim hujan diproyeksikan berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan sifat umumnya cenderung normal. Namun, ada beberapa wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan di atas rata-rata.
Wilayah yang Masuk Musim Hujan pada November 2025
Menurut laporan BMKG, sekitar 105 zona musim (ZOM) atau 15 persen wilayah Indonesia akan resmi masuk musim hujan pada November 2025. Berikut adalah daftar wilayah tersebut:
- Sebagian Nusa Tenggara Barat
- Sebagian Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi bagian tengah
- Sulawesi bagian tenggara
- Maluku
- Sebagian Papua barat
- Sebagian Papua
Selain itu, sebanyak 294 ZOM (42,1 persen) akan mengalami awal musim hujan yang lebih cepat (maju), sementara 56 ZOM (8,0 persen) diprediksi mengalami musim hujan yang lebih lambat (mundur).
Karakteristik Curah Hujan Musim Hujan 2025/2026
Dwikorita menyampaikan bahwa secara keseluruhan, musim hujan tahun ini diperkirakan memiliki karakteristik normal untuk sekitar 69,5 persen wilayah Indonesia. Artinya, curah hujan tidak jauh berbeda dengan kondisi rerata klimatologis periode 1991–2020.
Namun, ada sekitar 193 ZOM (27,6 persen) yang berpotensi mengalami curah hujan di atas normal, terutama di wilayah-wilayah seperti:
- Sebagian besar Jawa Barat
- Sebagian Jawa Tengah
- Beberapa wilayah di Sulawesi
- Maluku dan Papua
Sebaliknya, sekitar 20 ZOM (2,9 persen) diprediksi akan mengalami musim hujan dengan curah hujan di bawah normal.
Ancaman dan Imbauan BMKG
Meskipun secara umum kondisi musim hujan diprediksi normal, potensi ancaman bencana hidrometeorologi tetap harus diwaspadai. Ancaman tersebut mencakup:
BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, antara lain:
- Pemantauan Informasi: Rutin mengikuti pembaruan prospek cuaca, peringatan dini tiga harian, dan nowcasting melalui aplikasi BMKG, media sosial, maupun siaran resmi.
- Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah: Mengaktifkan posko siaga bencana, menyiapkan jalur evakuasi, serta mengoordinasikan aparat terkait untuk respon cepat.
- Mitigasi Lingkungan: Membersihkan saluran drainase dari sampah dan sedimentasi, menjaga fungsi daerah resapan air, serta mencegah alih fungsi lahan yang memperparah genangan.
- Partisipasi Masyarakat: Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan di wilayah rawan banjir dan longsor, menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta menyiapkan kebutuhan darurat rumah tangga.
- Sektor Kelautan dan Transportasi: Nelayan dan operator transportasi laut diminta mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang, serta menunda aktivitas berisiko jika diperlukan.