Media Vietnam Bongkar Besar Kerugian PSSI Usai Pecat Patrick Kluivert, Nominalnya Bikin Kaget!

Patrick Kluivert
Sumber :
  • x.com

Selain kehilangan kestabilan finansial, langkah ini juga mencerminkan kekacauan arah kebijakan sepak bola nasional, di mana pergantian pelatih kerap dilakukan tanpa perencanaan matang dan berujung pada beban biaya besar.

Kabar Baik Timnas U-17! Honduras Kehilangan Bintang Eks Juventus, Nova Arianto Optimis Garuda Muda Lolos

Soha bahkan menulis, “PSSI menderita kerugian finansial yang besar dan gejolak internal, sementara tujuan utama Timnas Indonesia pun runtuh total.”


Dua Jebolan Liga Belanda Siap Dinaturalisasi, PSSI Bisa Dapat Tambahan Amunisi Timnas dari Eks Juara Eropa

Gagal di Kualifikasi Dunia dan Tekanan Publik

Selain menyoroti aspek keuangan, media Vietnam itu juga mengulas kegagalan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Rencana PSSI berantakan setelah Indonesia kehilangan harapan lolos ke Piala Dunia. Kekalahan 0-1 dari Irak memupuskan ambisi Indonesia untuk finis di posisi kedua grup dan bermain di babak play-off,” tulis Soha.

Dibuang Patrick Kluivert, Egy Maulana Vikri Bikin Geger Asia Usai Bawa Dewa United Menang Besar

Kekalahan tersebut memperkuat tekanan dari publik. Ribuan suporter menandatangani petisi online yang menuntut PSSI segera memecat Kluivert, menunjukkan betapa tingginya kekecewaan terhadap performa Timnas.

Bagi sebagian pengamat, pemecatan itu memang tak terelakkan, namun dampak finansialnya membuat PSSI kembali disorot tajam.


Media Vietnam: PSSI Harus Fokus ke Proyek Jangka Panjang

Menutup laporannya, Soha memberi masukan kepada federasi Indonesia agar tidak lagi terjebak dalam keputusan jangka pendek.
“PSSI perlu fokus pada tujuan jangka panjang dalam merekrut pelatih baru,” tulisnya.

Media itu menekankan pentingnya stabilitas dan strategi berkelanjutan agar Indonesia bisa memperbaiki posisi di kancah Asia.

Meski demikian, hingga kini PSSI belum merilis angka resmi terkait total kerugian atau rincian kompensasi yang harus dibayar kepada Kluivert dan timnya. Angka yang disebutkan media asing tersebut masih bersifat perkiraan.


Kasus ini menambah panjang daftar beban keuangan PSSI akibat keputusan manajerial yang tidak efisien. Dalam waktu kurang dari dua tahun, dua pelatih asing harus hengkang dengan biaya kompensasi miliaran rupiah.

Kini federasi sepak bola Indonesia dihadapkan pada tantangan besar: mencari pelatih baru yang tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga mampu memberikan stabilitas dan arah jelas bagi Timnas Indonesia tanpa mengorbankan keuangan organisasi.

Langkah ke depan akan menjadi penentu apakah PSSI benar-benar belajar dari kesalahan masa lalu atau kembali mengulangi pola yang sama—mengorbankan stabilitas demi hasil instan.

Halaman Selanjutnya
img_title