Shin Tae-yong Masih Sebut “Kami” Meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
- Ulsan HD
Dengan analisis tersebut, Shin Tae-yong seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya masih sangat peduli terhadap perkembangan sepak bola Indonesia, bahkan setelah tidak lagi duduk di kursi pelatih.
Rasa Memiliki yang Tak Hilang Meski Sudah Dipecat
Kedekatan emosional antara Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia memang bukan hal baru. Selama masa kepelatihannya, pria asal Korea Selatan itu dikenal memiliki hubungan kuat dengan para pemain muda Garuda, baik dari sisi pembinaan maupun motivasi mental.
Meskipun kini posisinya sudah digantikan oleh Patrick Kluivert, Shin tak pernah terdengar mengeluarkan kritik pedas. Sebaliknya, ia masih sering menggunakan kata “kami” untuk menggambarkan perjuangan tim yang pernah ia bentuk.
“Karena sebenarnya kesempatan untuk lolos itu ada, tapi kami gagal memanfaatkannya. Itu yang paling saya sesali,” kata Shin Tae-yong dengan nada penuh penyesalan.
Kalimat itu memperlihatkan bahwa Shin masih merasa menjadi bagian dari perjalanan Timnas, walau secara resmi sudah tidak berstatus pelatih. Sikap ini mempertegas citra Shin sebagai pelatih yang meninggalkan warisan emosional dan profesionalisme di sepak bola Indonesia.
Optimisme Shin Tae-yong untuk Piala Dunia 2030
Meski gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong tetap menaruh harapan besar bagi Skuad Garuda di masa depan. Ia yakin, dengan persiapan yang lebih baik dan rencana jangka panjang yang konsisten, Indonesia bisa menembus Piala Dunia 2030.
“Padahal kesempatan tidak datang dua kali, tapi sekarang sepak bola Indonesia sedang dalam tren positif. Jadi kalau dipersiapkan sedikit lebih baik, saya percaya Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2030,” tuturnya penuh keyakinan.
Ucapan tersebut menjadi bukti bahwa Shin Tae-yong masih menaruh harapan besar terhadap masa depan sepak bola Indonesia. Meskipun sudah tak lagi di pinggir lapangan, ia tetap menunjukkan semangat dan rasa memiliki yang jarang dimiliki oleh pelatih asing lainnya.
Pernyataan Shin Tae-yong tentang kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan hanya sekadar komentar teknis, tetapi juga gambaran rasa cinta dan tanggung jawab moral yang masih melekat padanya. Dengan tetap menyebut “kami”, Shin menegaskan bahwa ikatan emosional antara dirinya dan sepak bola Indonesia belum sepenuhnya berakhir.