Dua Pemain Naturalisasi Baru Jadi Incaran Shin Tae-yong, Siap Wujudkan Kolaborasi Impian di Timnas Indonesia?
- x.com
Dua pemain naturalisasi anyar, Joey Pelupessy dan Ole Romeny, ternyata menjadi sosok yang sangat diidam-idamkan oleh Shin Tae-yong (STY) untuk memperkuat Timnas Indonesia. Fakta menarik ini diungkap langsung oleh mantan penerjemah STY, Jeong Seok-seo atau yang akrab disapa Jeje, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Goal Media pada Rabu (22/10/2025).
Menurut Jeje, kedua pemain tersebut sebenarnya telah lama masuk dalam radar Shin Tae-yong ketika sang pelatih asal Korea Selatan itu masih memimpin skuad Garuda. Namun, proses naturalisasi mereka baru rampung beberapa bulan setelah STY resmi berpisah dengan Timnas Indonesia pada Januari 2025.
Joey Pelupessy dan Ole Romeny sama-sama mendapatkan paspor Indonesia pada Maret 2025, menandai babak baru dalam karier mereka di level internasional. Keduanya kini menjadi bagian penting dalam proyek jangka panjang PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional, terutama dalam upaya menuju Piala Dunia 2026.
Ole Romeny dan Joey Pelupessy Dinilai Punya Kualitas Eropa
Nama Ole Romeny sudah lama mencuri perhatian publik sepak bola nasional. Pemain berusia 25 tahun itu sempat diperkenalkan kepada publik pada November 2024, saat ia hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyaksikan laga Timnas Indonesia melawan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski belum membela Garuda kala itu, kehadirannya di tribun VIP sudah menjadi sinyal kuat bahwa ia akan segera menjadi bagian dari skuad Merah Putih. Benar saja, pada Maret 2025, PSSI akhirnya meresmikan status Ole Romeny sebagai pemain naturalisasi baru. Saat itu, ia masih memperkuat klub Inggris, Oxford United, dan dikenal sebagai penyerang yang memiliki kecepatan serta naluri gol tajam.
Sementara itu, Joey Pelupessy, yang berposisi sebagai gelandang bertahan, lebih dulu diperkenalkan kepada publik pada Februari 2025. Tak lama setelah itu, ia resmi memegang paspor Indonesia dan siap menjadi bagian dari proyek besar kebangkitan Timnas. Pengalaman bermain di klub-klub Eropa seperti Sheffield Wednesday dan FC Groningen membuat Pelupessy dikenal sebagai gelandang tangguh dengan kemampuan membaca permainan yang luar biasa.
Jeje menegaskan bahwa kedua pemain tersebut adalah tipe yang sangat cocok dengan filosofi permainan Shin Tae-yong. “Jujur kalau saya sebut, Joey Pelupessy dan Ole Romeny itu dua pemain yang diinginkan oleh coach Shin,” ujar Jeje dalam wawancara tersebut.
Ia menambahkan, Ole Romeny sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh jika dilatih langsung oleh Shin Tae-yong. “Kalau Ole dilatih coach Shin, saya yakin performanya bisa meningkat pesat. Hanya saja, Ole ini kadang kurang mau turun membantu bertahan. Nah, itu yang pasti akan diperbaiki oleh coach Shin,” jelasnya.
Adapun untuk Joey Pelupessy, Jeje menyebut bahwa pemain ini memiliki kualitas yang luar biasa di lini tengah. “Joey itu pemain yang pintar. Sebelum bola datang, dia selalu scanning lebih dulu untuk melihat posisi rekan dan lawan. Umpan-umpannya pun berkualitas, sangat efektif untuk membangun serangan dari lini tengah,” tambah Jeje.
Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Tangani Timnas Indonesia
Di tengah perbincangan soal dua pemain tersebut, muncul juga kabar yang membuat publik Indonesia kembali bersemangat: kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong ke kursi pelatih Timnas Indonesia.
Dalam wawancaranya dengan kanal Goalpost di YouTube, pelatih yang sukses membawa Indonesia tampil mengesankan di berbagai ajang internasional itu menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk kembali jika memang ada tawaran serius dari PSSI.
“Sejauh ini belum ada telepon atau tawaran resmi dari PSSI. Sama sekali belum ada,” ungkap Shin Tae-yong. “Tapi kalau nanti ada tawaran, tentu saya akan pertimbangkan. Prinsip saya, kalau ada tawaran yang baik dan serius, saya terbuka ke mana saja,” lanjutnya.
Menariknya, meskipun Shin Tae-yong saat ini tengah dikaitkan dengan beberapa klub dan tim nasional di Asia, hatinya tampaknya masih tertambat di Indonesia. Ia mengaku memiliki ikatan emosional yang kuat dengan skuad Garuda dan para penggemar sepak bola Tanah Air.
“Jujur saja, hati saya masih condong ke Indonesia. Bahkan kalau ada tawaran sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia datang dengan niat yang sungguh-sungguh, saya akan memilih Indonesia,” tegas eks pelatih Ulsan HD tersebut.
Peluang Kolaborasi di Masa Depan
Jika Shin Tae-yong benar-benar kembali menakhodai Timnas Indonesia, bukan tak mungkin kolaborasinya dengan dua pemain naturalisasi baru itu akan menjadi senjata mematikan. Kombinasi disiplin taktik khas Korea dengan kemampuan teknis ala Eropa dari Pelupessy dan Romeny bisa menghadirkan dimensi baru dalam permainan Garuda.
Kehadiran Joey Pelupessy di lini tengah dapat menambah stabilitas dan pengalaman, sementara Ole Romeny bisa menjadi tumpuan di lini depan bersama pemain muda seperti Rafael Struick atau Marselino Ferdinan. Apalagi, Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang mampu mengoptimalkan potensi pemain muda sekaligus menciptakan keseimbangan di setiap lini.
PSSI sendiri disebut-sebut tengah mempertimbangkan beberapa nama pelatih untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan STY, namun hingga kini belum ada keputusan resmi. Jika akhirnya Shin Tae-yong kembali, hal ini tentu akan menjadi kabar baik bagi para pencinta sepak bola Indonesia yang merindukan era kejayaan di bawah asuhannya.
Dengan dua amunisi baru seperti Pelupessy dan Romeny, Timnas Indonesia berpotensi memiliki kedalaman skuad yang lebih solid dan kompetitif. Kini, yang tersisa hanyalah satu pertanyaan besar: apakah Shin Tae-yong akan benar-benar kembali, dan apakah kolaborasi impian ini akan terwujud?
Yang jelas, publik Tanah Air masih menaruh harapan besar agar pelatih asal Korea Selatan itu bisa kembali memimpin skuad Garuda. Jika itu terjadi, Indonesia mungkin akan menyaksikan era baru dalam sejarah sepak bola nasional — era di mana kerja keras, strategi matang, dan semangat juang kembali berpadu dalam satu visi: membawa Merah Putih berkibar di kancah dunia.