Legenda Garuda Bongkar Rahasia Pelatih Ideal Timnas Indonesia, Bukan Soal Asal Negara!

Timnas Indonesia
Sumber :
  • tvonenews.com

Gadget – Dua legenda hidup sepak bola Indonesia, Atep Rizal dan Ismed Sofyan, sepakat bahwa pelatih baru Timnas Indonesia sebaiknya bukan hanya dinilai dari asal negaranya. Mereka menegaskan pentingnya figur pelatih dengan karakter kuat, memahami kultur pemain, serta mampu menjaga harmoni dalam tim.

3 Alasan Timur Kapadze Pantas Latih Timnas Indonesia, Nomor 1 Jadi Bukti Nyata yang Belum Pernah Terjadi

Pasca perpisahan dengan Patrick Kluivert, publik sepak bola nasional memang menunggu siapa sosok yang akan menakhodai Garuda. Namun, bagi dua mantan pemain senior ini, yang terpenting bukanlah apakah pelatih itu lokal atau asing, melainkan apakah ia mampu menyatukan pemain dengan berbagai latar belakang.

“Pelatih itu harus punya karakter dan memahami kultur sepak bola Indonesia. Sekarang eranya sudah berubah, ada pemain diaspora dan lokal. Jadi, pelatih harus bisa memahami semuanya,” ujar Ismed Sofyan.

Fix! Louis van Gaal Tegas Tolak Latih Timnas Indonesia, Pilih Fokus ke Misi Kemanusiaan

Eks bek kanan andalan Persija Jakarta itu menambahkan, sosok pelatih ideal bukan sekadar dilihat dari kewarganegaraan, tetapi dari perannya sebagai role model bagi para pemain. “Siapa pun bisa, dari negara mana pun, asal bisa jadi panutan dan contoh baik,” tambah Ismed yang mengoleksi 53 caps bersama Timnas Indonesia.


Kemenpora Gelar Rapat Penting Bahas Pelatih Baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Masih Dipertimbangkan

Atep Rizal: “Karakter dan Komunikasi Adalah Kunci”

Senada dengan Ismed, Atep Rizal menyoroti pentingnya komunikasi dan keharmonisan di ruang ganti. Menurut mantan kapten Persib Bandung itu, pelatih dengan karakter kuat dan disiplin akan berdampak besar terhadap performa tim Garuda.

“Yang penting pelatih bisa menjaga suasana ruang ganti dan berkomunikasi dengan baik. Kalau bisa dari Eropa, mungkin mereka punya pengalaman dan karakter kuat untuk membawa Indonesia lebih berprestasi, bahkan ke Piala Dunia,” ungkap Atep.

Atep yang kini berusia 40 tahun menilai, pelatih yang baik harus memahami potensi setiap pemain sebelum menerapkan strategi. Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap karakter dan kemampuan pemain merupakan fondasi utama kesuksesan tim.

“Kalau pelatih tidak tahu kualitas pemainnya, strategi sehebat apa pun tidak akan berjalan. Misalnya main menyerang padahal lawan lebih kuat, artinya dia tidak tahu kemampuan tim sendiri. Jadi harus paham dulu kekuatan kita,” tegasnya.


Ismed Tekankan Pemahaman Karakter Pemain

Sementara itu, Ismed Sofyan menambahkan bahwa pemahaman mendalam terhadap karakter individu setiap pemain bisa mempermudah pelatih menentukan taktik dan formasi terbaik.

“Pelatih harus tahu karakter tiap pemain. Misalnya saya karakter A, Atep karakter B. Saat menghadapi tim tertentu, dia harus tahu butuh pemain tipe A atau B. Dengan begitu, strategi bisa berjalan tanpa kesulitan,” jelasnya.

Kedua legenda tersebut menilai, keberhasilan pelatih bukan hanya soal teknik atau taktik, melainkan kemampuan membangun chemistry dengan pemain. Hubungan yang sehat dan saling percaya diyakini menjadi kunci dalam menghadapi tekanan di level internasional.


Refleksi dari Era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert

Dalam dua tahun terakhir, Timnas Indonesia telah dipimpin oleh dua pelatih dengan karakter dan latar belakang berbeda — Shin Tae-yong dari Korea Selatan dan Patrick Kluivert dari Belanda. Keduanya membawa pendekatan yang kontras, tetapi memiliki visi yang sama untuk mengangkat prestasi Garuda di kancah dunia.

Sayangnya, kiprah Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir lebih cepat setelah kalah dari Arab Saudi dan Irak di babak keempat. Hasil tersebut menjadi refleksi penting bagi PSSI dalam menentukan pelatih berikutnya.

Baik Atep maupun Ismed berharap, siapa pun pelatih yang datang nanti, ia harus memiliki visi jelas dan kemampuan membaca karakter pemain Indonesia. “Pelatih harus bisa menyatukan pemain, bukan hanya menyusun strategi,” tutup Ismed.


Pandangan dua legenda Garuda ini menegaskan bahwa kunci sukses Timnas Indonesia bukan semata pada pelatih asing atau lokal, melainkan pada karakter, komunikasi, dan pemahaman mendalam terhadap pemain. Mereka berharap sosok baru nanti bisa membangun identitas kuat dan membawa Garuda kembali bersinar di panggung internasional.

Dengan berbagai pelajaran dari era Shin Tae-yong hingga Patrick Kluivert, kini publik menanti apakah PSSI akan memilih pelatih berkarakter tangguh yang mampu menjembatani generasi pemain diaspora dan lokal — demi satu tujuan: kebangkitan Timnas Indonesia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget