Andre Rosiade Murka! Patrick Kluivert Dinilai Tak Hormati Suporter Usai Gagal Bawa Timnas

Patrick Kluivert dan Staff Kepelatihan
Sumber :
  • tvonenews.com

Fitur Bypass Charging di VIVO V60 Lite, Bikin HP 3 Jutaan Tahan Main Game Tanpa Panas

“Pelatih Londo-Londo Itu Ngumpet di Bench”

Nada bicara Andre berubah tajam ketika menyinggung Patrick Kluivert dan staf pelatihnya. Ia menyayangkan sikap mereka yang memilih diam di kursi cadangan ketika para pemain larut dalam kesedihan usai laga melawan Irak.

Nubia Z80 Ultra Resmi Rilis: HP Flagship Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang Bikin Kaget di Harga

“Pelatih Londo-londo itu nggak punya nyali. Mereka ngumpet di bench waktu pemain nangis,” ujar Andre geram.

Ia menggambarkan momen memilukan di lapangan, di mana pemain-pemain seperti Thom Haye, Calvin Verdonk, hingga Sandy Walsh tampak emosional usai kekalahan. Namun Kluivert dan timnya justru dianggap tidak menunjukkan empati.

Adu Kuat HP Rp3 Jutaan! OPPO A6 Pro vs VIVO V60 Lite, Siapa Raja Mid-Range 2025?

“Saya lihat Thom Haye tersedu-sedu, Calvin Verdonk juga, bahkan official Timnas nangis. Tapi Patrick dan kawan-kawan santai saja duduk di bench,” lanjutnya dengan nada kecewa.

Bagi Andre, sikap pelatih seharusnya mencerminkan tanggung jawab dan rasa hormat terhadap perjuangan pemain dan dukungan suporter. Ia menilai tindakan Kluivert menunjukkan kurangnya rasa respect terhadap semua pihak yang terlibat.


Dorongan untuk Evaluasi dan Refleksi

Kritik Andre Rosiade ini menjadi sorotan karena mencerminkan keresahan publik terhadap manajemen dan komunikasi internal Timnas. Di satu sisi, pemain dinilai sudah berjuang maksimal. Namun di sisi lain, pelatih dianggap gagal menunjukkan kepemimpinan dan empati setelah kekalahan penting.

Beberapa pengamat juga menilai bahwa insiden ini harus menjadi bahan evaluasi bagi PSSI dalam menentukan arah pembinaan dan manajemen pelatih ke depan. Sebab, suasana ruang ganti yang tidak solid bisa berpengaruh pada mental pemain di ajang internasional mendatang.

Andre menegaskan, kritiknya bukan bentuk kebencian, melainkan dorongan agar sepak bola Indonesia lebih beradab, baik di dalam maupun di luar lapangan.

“Kita ingin lihat Timnas ini makin maju, tapi semua harus punya rasa hormat. Jangan lari dari tanggung jawab,” pungkasnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget