Erick Thohir Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, Tegaskan PSSI Tak Akan Kembali ke Masa Lalu
- Ulsan HD
Gadget – Setelah pemecatan Patrick Kluivert, perhatian publik sepak bola nasional langsung tertuju pada siapa yang akan menahkodai Timnas Indonesia berikutnya. Di tengah derasnya spekulasi, nama Shin Tae-yong kembali mencuat. Pelatih asal Korea Selatan itu dikenal pernah membawa Tim Garuda ke level permainan yang lebih disiplin dan kompetitif.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa era Shin Tae-yong telah berakhir. Dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/10/2025), Erick menyampaikan bahwa federasi ingin benar-benar “move on” dari masa lalu.
“Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga harus move on sama Shin Tae-yong,” tegas Erick Thohir.
Pernyataan ini menegaskan bahwa PSSI tidak akan membuka peluang bagi Shin untuk kembali melatih Timnas Indonesia. Federasi kini memilih fokus pada rencana jangka panjang yang lebih realistis dan berkelanjutan.
Fokus pada Pelatih Baru dan Arah Baru Timnas Indonesia
Erick menjelaskan bahwa pencarian pelatih baru tengah berjalan melalui Badan Tim Nasional (BTN). Ia telah berdiskusi dengan Sumardji sebagai perwakilan BTN untuk membahas mekanisme seleksi. Setelah hasil seleksi disusun, BTN akan melapor ke Ketua Umum sebelum dibawa ke rapat Exco PSSI untuk keputusan akhir.
“Kita tidak ingin terburu-buru. Pelatih baru harus sesuai karakter permainan Timnas Indonesia,” ujar Erick.
Menurutnya, sosok pelatih yang dicari bukan hanya tangguh dalam aspek taktik, tapi juga mampu membangun fondasi pembinaan dari level junior hingga senior. Dengan agenda besar seperti FIFA Matchday 2026 dan Piala Asia 2027, Indonesia memerlukan pelatih yang memiliki visi jangka panjang dan filosofi permainan yang jelas.
Target dan Kriteria Pelatih Baru Versi Erick Thohir
Erick menegaskan, PSSI kini menargetkan pencapaian konkret di level Asia. Ia menyinggung ambisi untuk menembus 16 besar Piala Asia 2027 dan memperbaiki posisi di ranking Asia yang saat ini masih di luar 20 besar.
“Kalau ranking kita masih 20 besar di Asia, tentu berat masuk 16 besar. Kita harus realistis, dan ini terkait dengan karakter pelatih yang tepat,” katanya.
Selain kemampuan taktis, Erick menyoroti pentingnya hubungan harmonis antara pelatih, pemain, dan federasi. Menurutnya, pelatih ideal adalah yang mampu membangun sinergi tanpa jarak dengan sistem yang sudah dibangun PSSI.
“Tidak ada pelatih yang sempurna. Ada yang kuat di manajemen pemain tapi lemah di taktik, dan sebaliknya. Kami mencari pelatih yang bisa membangun sinergi jangka panjang,” tambah Erick.
Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert: Masa Lalu yang Tak Akan Diulang
Nama Shin Tae-yong kembali jadi perbincangan publik setelah kontraknya tidak diperpanjang beberapa waktu lalu. Bahkan, pelatih asal Korea Selatan itu sempat menyatakan kesiapannya untuk kembali menangani Timnas Indonesia.
Namun, bagi Erick Thohir, baik Shin maupun Patrick Kluivert kini sama-sama bagian dari masa lalu.
“Kedua pelatih itu sudah masa lalu. Kita harus melihat ke depan, belajar dari kelebihan dan kekurangan keduanya,” tegasnya.
Langkah ini memperlihatkan perubahan arah PSSI yang lebih terencana. Erick ingin memastikan proses pembangunan sepak bola nasional tidak tergantung pada satu figur pelatih, melainkan berjalan sistematis sesuai program pembinaan.
Sinkronisasi dengan Program BTN dan Direktur Teknik
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menekankan pentingnya kesinambungan antara pelatih baru, Direktur Teknik Alexander Zwiers, dan BTN. Semua program, mulai dari Timnas U-23 hingga U-20, harus berjalan dalam sistem yang selaras.
“Tidak bisa pelatih ada jarak dengan program yang dibangun TD dan BTN. Kita ingin sistem sepak bola Indonesia berjalan sinkron seperti negara-negara Asia maju,” jelas Erick.
PSSI berharap, dengan sistem ini, Timnas Indonesia bisa keluar dari ketergantungan pada satu pelatih dan mulai membangun struktur pembinaan yang kuat di semua level usia.
Menuju Era Baru Sepak Bola Nasional
Keputusan untuk tidak lagi menggandeng Shin Tae-yong memang berat bagi sebagian suporter yang masih terikat dengan kesuksesan masa lalu. Namun, bagi PSSI, ini adalah langkah strategis untuk menatap masa depan dengan lebih terencana.
Erick Thohir memastikan bahwa pelatih baru yang akan dipilih nantinya harus sejalan dengan visi jangka panjang PSSI: menciptakan ekosistem sepak bola nasional yang profesional, berjenjang, dan berdaya saing di Asia.
Dengan arah baru ini, PSSI berharap Timnas Indonesia tidak lagi hidup dalam bayang-bayang era sebelumnya, melainkan tumbuh sebagai tim yang tangguh dan konsisten di level internasional.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |