Dunia Tegang! AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Isyarat Serangan ke Venezuela Kian Nyata
- lifeworks
Trump menuduh Presiden Maduro bersekongkol dengan kelompok kriminal internasional untuk menyelundupkan narkoba dan mengacaukan stabilitas AS melalui jalur imigrasi ilegal. “Mereka bekerja sama dengan kartel untuk melemahkan kita dari dalam,” ujarnya dalam sebuah pidato yang memicu kontroversi di Washington.
Meski begitu, tuduhan tersebut dinilai tidak berdasar. Laporan intelijen yang bocor ke media menyebutkan bahwa Venezuela bukan pemain utama dalam perdagangan narkoba global. Bahkan, sejumlah penyelidik AS sendiri mengakui minimnya bukti kuat yang menghubungkan pemerintah Maduro dengan jaringan kriminal besar di kawasan Amerika Latin.
Sementara itu, pemerintah Venezuela menanggapi langkah AS dengan meningkatkan kesiagaan militer di perbatasan. Caracas menuduh Washington melakukan provokasi terang-terangan setelah sejumlah jet tempur siluman F-35 AS terdeteksi terbang di dekat wilayah udara mereka. “Ini adalah upaya provokatif yang bisa memicu perang di kawasan,” ujar Menteri Pertahanan Venezuela dalam pernyataan resminya.
Bukan hanya itu, beberapa pekan terakhir, militer AS dilaporkan telah menembak tiga kapal Venezuela yang dituduh membawa narkoba. Insiden tersebut memperburuk hubungan kedua negara yang memang sudah memburuk sejak lama. Pemerintah Maduro menegaskan bahwa tuduhan tersebut hanyalah dalih untuk melakukan intervensi militer di wilayah kedaulatan Venezuela.
Kritik keras juga datang dari berbagai lembaga internasional. Sejumlah pejabat PBB dan pakar hukum internasional menilai tindakan militer AS di Laut Karibia melanggar hukum internasional dan tidak memiliki dasar hukum yang sah. Mereka menuduh AS bertindak sebagai “hakim dan algojo” di kawasan yang sebenarnya berada di luar yurisdiksinya.
Seorang pakar hukum dari Universitas Oxford, misalnya, menyebut bahwa penggunaan kekuatan militer tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB adalah tindakan ilegal. “Amerika Serikat tidak memiliki otoritas untuk melakukan operasi bersenjata terhadap negara berdaulat tanpa mandat internasional,” ujarnya.
Langkah AS ini juga menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara tetangga Venezuela. Beberapa pemerintahan di Amerika Selatan, termasuk Brasil dan Kolombia, menyerukan agar Washington menempuh jalur diplomasi dan menghindari eskalasi militer. Mereka khawatir perang terbuka akan memicu gelombang pengungsi besar-besaran serta mengguncang perekonomian kawasan yang sudah rapuh akibat krisis global.