Media Vietnam Curiga dengan Sikap Shin Tae-yong dan Keputusan PSSI Absen di FIFA Matchday
- x.com
Gadget – Kabar mengejutkan datang dari media Vietnam yang tampak tak habis pikir melihat sikap Shin Tae-yong setelah ia tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia. Di tengah kekosongan kursi pelatih usai pemecatan Patrick Kluivert, nama Shin kembali mencuat di berbagai pemberitaan.
Meski sempat dipecat oleh PSSI, pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan masih membuka peluang untuk kembali menangani skuad Garuda. Sikap tersebut membuat media Vietnam, Soha.vn, keheranan.
“Setelah dipecat secara kasar, pelatih Shin Tae-yong siap kembali menangani Timnas Indonesia,” tulis Soha, seperti dikutip tvOnenews.
Media tersebut juga menambahkan bahwa Shin menunjukkan ketulusan luar biasa karena masih ingin kembali melatih tim yang pernah mendepaknya kurang dari setahun lalu.
“Pelatih Shin Tae-yong mengumumkan kesiapannya untuk kembali ke Timnas Indonesia meskipun dipecat kurang dari 12 bulan lalu,” lanjut laporan itu.
Sikap Shin dinilai tidak lazim di dunia sepak bola modern. Biasanya, pelatih yang didepak enggan kembali karena masalah harga diri. Namun Shin justru menunjukkan niat tulus untuk melanjutkan proyek yang belum selesai bersama Garuda.
Bagi publik Indonesia, pernyataan Shin disambut positif. Banyak suporter yang menganggap pelatih Korea Selatan itu masih menjadi figur ideal untuk mengembalikan stabilitas dan arah permainan Timnas, terutama setelah era Kluivert yang berakhir cepat.
Sementara itu, PSSI sendiri belum memutuskan siapa sosok pelatih baru yang akan menukangi Timnas senior. Federasi dikabarkan masih mempertimbangkan beberapa nama asing, namun belum ada pengumuman resmi.
PSSI Absen di FIFA Matchday, Media Vietnam Curiga
Di sisi lain, keputusan PSSI untuk tidak menurunkan Timnas Indonesia pada FIFA Matchday November juga menjadi sorotan besar di Vietnam. Federasi memutuskan untuk memfokuskan waktu dan sumber daya pada Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri, yang sedang bersiap menghadapi SEA Games 2025.
Keputusan itu sontak membuat media Vietnam berspekulasi. Mereka menilai langkah Indonesia bisa menjadi strategi terselubung untuk mendominasi di ajang SEA Games nanti.
“Timnas Indonesia punya langkah baru, kemungkinan bakal menyulitkan U22 Vietnam dan Thailand di SEA Games,” tulis Soha.vn.
Media tersebut menilai, dengan absen di FIFA Matchday, Indonesia dapat memberi waktu persiapan maksimal bagi skuad muda mereka. Hal ini membuat Vietnam dan Thailand khawatir, sebab dua negara itu adalah pesaing utama Garuda Muda di turnamen dua tahunan tersebut.
“Federasi Sepak Bola Indonesia akan memfokuskan semua upayanya pada tim nasional U-22, bukan tim nasional, dengan tujuan mempertahankan medali emas di SEA Games,” lanjut Soha.
Langkah PSSI ini sebenarnya bisa dimaklumi. Setelah keberhasilan meraih emas di SEA Games sebelumnya, publik Indonesia tentu berharap pencapaian itu bisa diulang. Persiapan matang sejak dini menjadi langkah realistis agar tim Indra Sjafri tampil maksimal di ajang internasional tersebut.
Namun, media Vietnam tetap menaruh curiga. Mereka menilai PSSI sengaja mengorbankan jadwal FIFA Matchday untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, terutama karena tim-tim Asia Tenggara lain masih fokus pada agenda internasional senior.
Reaksi Publik dan Spekulasi Masa Depan Timnas
Keputusan PSSI dan sikap Shin Tae-yong ini menciptakan dua reaksi berbeda di kalangan suporter Indonesia. Di satu sisi, banyak yang berharap STY benar-benar kembali untuk memperkuat Timnas utama menuju Piala Asia 2027 atau bahkan Piala Dunia 2030.
Di sisi lain, keputusan absen di FIFA Matchday dianggap langkah berani namun berisiko. Sebab, tanpa uji coba internasional, Timnas senior bisa kehilangan kesempatan memperbaiki peringkat FIFA dan mengasah kekompakan tim.
Sementara media Vietnam tampak terus mengamati perkembangan di sepak bola Indonesia. Mereka menyoroti betapa cepatnya dinamika di tubuh PSSI, mulai dari pergantian pelatih hingga prioritas program yang berubah.
Jika benar Shin Tae-yong kembali, situasi bisa menjadi menarik. Ia sudah memahami karakter pemain Indonesia dan tahu bagaimana membangun mental juara, terutama setelah sukses di ajang Piala Asia U-23 beberapa waktu lalu.
Namun jika PSSI memilih pelatih baru, maka regenerasi sistem dan gaya bermain bisa kembali dari nol. Ini yang membuat banyak pengamat menilai Indonesia sebaiknya mengambil keputusan secepat mungkin agar tidak kehilangan momentum.
Sorotan media Vietnam terhadap dua isu besar — sikap Shin Tae-yong dan absennya Timnas Indonesia di FIFA Matchday — menegaskan bahwa sepak bola Indonesia kini menjadi pusat perhatian di Asia Tenggara.
Sikap tulus Shin yang masih membuka diri untuk kembali, meski pernah didepak, menunjukkan profesionalisme yang jarang ditemui. Sementara keputusan PSSI untuk fokus ke SEA Games dinilai sebagai strategi jangka panjang, meski menuai curiga dari negara tetangga.
Apapun langkah selanjutnya, satu hal pasti: seluruh mata di kawasan kini kembali tertuju pada Indonesia — negara yang sedang membangun fondasi baru untuk mengembalikan kejayaan Garuda di pentas Asia.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |