Dibuang Patrick Kluivert, Egy Maulana Vikri Bikin Geger Asia Usai Bawa Dewa United Menang Besar
- Dewa United
Kini, setelah tampil gemilang di kancah Asia, banyak pihak menilai keputusan Kluivert sebagai kesalahan besar. Egy terbukti masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional dan bisa menjadi aset penting bagi skuad Garuda ke depan.
“Egy seharusnya tidak pernah dilepas dari tim nasional. Ia menunjukkan kualitas dan mental juara,” tulis salah satu komentar di media sosial Dewa United yang viral pasca pertandingan.
Dewa United Menatap Asia dengan Percaya Diri
Kemenangan 4-0 atas Tainan City menjadi modal besar bagi Dewa United untuk melangkah lebih jauh di AFC Challenge League 2025-2026. Klub yang dilatih Jan Olde Riekerink itu kini menunjukkan konsistensi permainan dan ambisi besar untuk menembus fase gugur.
Dengan kombinasi pemain lokal seperti Egy serta legiun asing berpengalaman, Dewa United menjelma menjadi salah satu tim Indonesia paling kompetitif di ajang Asia. Mereka kini tidak hanya membawa nama klub, tetapi juga kebanggaan sepak bola Tanah Air.
Egy sendiri menegaskan bahwa kemenangan ini bukan puncak dari perjuangannya, melainkan awal dari misi lebih besar. “Saya hanya ingin terus berkontribusi bagi tim. Selama dipercaya pelatih, saya akan memberikan yang terbaik,” ujar Egy seusai laga.
Peluang Kembali ke Timnas Indonesia
Penampilan konsisten Egy Maulana Vikri bersama Dewa United membuka kembali peluangnya untuk dipanggil ke Timnas Indonesia di bawah pelatih baru. Dengan usia yang masih 25 tahun, Egy masih berada pada masa keemasan karier seorang winger.
Apabila mampu mempertahankan performa ini, tidak tertutup kemungkinan ia akan kembali mengenakan seragam merah putih dalam waktu dekat. Banyak pengamat sepak bola menilai, gaya bermainnya yang kini lebih efisien dan fokus menjadikannya aset berharga bagi tim nasional.
Dewa United dan Egy kini sama-sama berada di jalur positif. Klub semakin disegani di level Asia, sementara Egy membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi mampu mengalahkan stigma “pemain buangan”. Ia bukan hanya simbol kebangkitan individu, tetapi juga inspirasi bagi banyak pemain muda Indonesia.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |